Main Image
Kota Tepian
ter-Hype | 09 Aug 2022

Anak-Anak hingga Desainer Profesional Meriahkan Citra Niaga Fashion Week

968kpfm, Samarinda - Kawasan Citra Niaga mendadak dipadati masyarakat dari berbagai lapisan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa pada Minggu (7/8) sore. Mereka terlihat mengenakan busana yang ciamik dan berlenggak-lenggok di atas karpet merah dengan iringan musik modern.

Kegiatan ini bernama Citra Niaga Fashion Week yang digagas oleh cre.art Samarinda, yang berkolaborasi dengan Warung Mbok Mar.

Pagelaran ini tidak hanya menampilkan pakaian modern yang digemari kaum milenial, namun ada pula model yang mengenakan busana etnik khas Kalimantan.

Busana tersebut dihadirkan organisasi Make Up Artist (MUA), Designer, Fotografer dan Model (MDFM) yang mana sang Penasihat Utama, Suko Wibowo hadir dalam event ini.

Ada dua busana etnik yang dihadirkan MDFM dalam Citra Niaga Fashion Week, yakni Tatasa (Tapak Tangan Sangkulirang) serta Sambara (Samarinda Membara).

Suko Wibowo menjelaskan, busana Tatasa memadukan kombinasi produk tradisional dan tekstil modern yang terinspirasi oleh cagar budaya di Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Sementara pakaian Sambara ini mengusung konsep api dan batu bara yang dipadukan dengan Sarung Samarinda.

"Kalau saya mengkonsep pakaian itu selalu mengangkat unsur lokal di daerah. Secara keseluruhan meski konsepnya Fashion Street, saya berharap ketika mereka turun itu mereka punya konsep. Jadi bukan hanya sekedar turun melakukan catwalk. Kalau lebih berkonsep lebih bagus lagi, misal hari ini temanya etnik, besok casual, besoknya batik, pasti itu lebih bagus," ucap Suko Wibowo.

Dikonfirmasi terpisah melalui sambungan telepon, Penyelenggara Event Citra Niaga Fashion Week, Garin Yudha Primaditya, tidak menampik bahwa acara yang mereka selenggarakan terinspirasi dari Citayam Fashion Week yang digelar di Jakarta.

Meski menganut konsep fashion street, Garin mengaku enggan melaksanakan kegiatan ini di zebra cross seperti yang saat ini sedang booming.

Ia lebih memilih menggelar kegiatan di kawasan Citra Niaga yang kini perlahan mulai ditinggalkan anak muda Kota Tepian. Selain tidak mengganggu arus lalu-lintas karena digelar di lapangan terbuka, pengusaha muda ini ingin Citra Niaga bisa hidup kembali seperti beberapa tahun ke belakang.

"Tentunya kami ingin menghidupkan lagi Citra Niaga yang kini sudah ditinggal. Jika dilihat, Samarinda ini memang sangat minim ruang bagi anak muda untuk bisa berkreativitas. Makanya kami ingin agar semua anak muda bisa bertemu dalam satu ruang yang sama dan saling mengenal guna saling bertukar ide dan gagasan kreatif," ungkap Garin.

Walau hanya bersifat momentum, Garin tentu ingin agar kegiatan seperti ini dapat berlanjut di kemudian hari. Dia juga tidak menutup kemungkinan akan melibatkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) ataupun industri ekonomi kreatif yang digagas oleh anak muda di Kota Tepian.

"Kami harap momen ini bisa membangkitkan semangat generasi muda untuk lebih produktif. Kurangi rebahan dan mulai berkreasi agar anak muda di Samarinda bisa bersaing dengan generasi muda lain di luar daerah," pungkasnya.

Foto: Layaknya model profesional, beragam potret penyelenggaraan Citra Niaga Fashion Week yang diikuti oleh anak-anak hingga desainer profesional. (Istimewa)

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More Article