968kpfm, Samarinda - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim telah mengisyaratkan bahwa provinsi ini belum dapat menggelar pembelajaran tatap muka.
Kepala Disdikbud Kaltim Anwar Sanusi menerangkan, Provinsi Kaltim masih berat melaksanakan sekolah tatap muka. Hal ini disampaikannya setelah mendapat masukkan dari Satgas Covid, Dinas Perhubungan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kaltim.
Menurut Anwar, kasus penularan Covid-19 yang beberapa waktu terakhir semakin meningkat, membuat pihaknya mempertimbangkan pembukaan sekolah secara tatap muka.
"Makanya hari ini hasil rapatnya belum bisa memutuskan apakah kita belajar tatap muka atau tidak. Karena dari kabupaten dan kota yang menyatakan tidak, yang saya dengar baru Samarinda dan Berau," terang Anwar Sanusi saat diskusi daring bersama Kaltim Post.
Untuk diketahui, salah satu daerah yang menyatakan tidak akan membuka sekolah pada awal tahun 2021 adalah Samarinda.
Pada Senin (4/1) hari ini, Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang melalui rapat koordinasi bersama instansi terkait telah menetapkan bahwa rencana sekolah tatap muka yang akan digelar 11 Januari, dibatalkan.
"Pertimbangan pertama dan utama yaitu keselamatan dan kesehatan para murid. Karena kita tidak bisa menjamin pergerakan anak-anak walaupun itu dibatasi. Apalagi Samarinda saat sekarang masih kondisi zona merah untuk dua kecamatan," jelas orang nomor satu di Samarinda itu.
Berdasarkan data yang dirilis Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim per 4 Januari 2021, penambahan kasus Covid-19 sebanyak 185 kasus. Jumlah tersebut membuat angka kumulatif pasien yang terjangkit virus corona di Benua Etam menjadi 28.077 kasus.
Foto: Ilustrasi sekolah. Dokumentasi: Istimewa.
Penulis: Maul
