968kpfm, Samarinda - Kreativitas generasi muda di era digital dinilai dapat menjadi problem solving atau penyelesai masalah berbagai persoalan. Termasuk masalah ekonomi.
Maka dari itu, Bank Indonesia mendorong pemuda agar bisa membantu pemerintah mempercepat pertumbuhan dan kemajuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan pariwisata di Provinsi Kaltim.
Ekonom Yunior, Fungsi Perumusan Kebijakan Ekonomi Keuangan Daerah, KPw Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Muhamad Rifki Maulana mengatakan, kaum millenial punya peran penting dalam membangkitkan ekonomi di dua sektor tersebut.
"Pemuda itu punya kemampuan bijak saat berinteraksi digital. Kebanyakan literatur digitalnya tinggi. Setelah menerima informasi pasti ada upaya konfirmasi dan verifikasi," kata Maul --sapaan akrabnya-- saat menjadi narasumber di spesial talkshow KPFM bertajuk Peran Pemuda: Sinergi Memperkuat Perekonomian Kalimantan Timur.
Pada sektor UMKM. Menurut Maul, pemuda bisa membantu pelaku usaha yang belum melek digital. Maul menyebutkan, ekonomi bakal bergerak ketika ide dan gagasan pemuda tersebut dapat diberdayakan masyarakat.
"Bisa dimulai dari orang terdekat, yang punya usaha. Pemuda bisa bantu share dan bantu jualan dengan facebook. Foto produk dengan bagus, dibantu membuat kemasan yang bagus. Kemudian ditulis deskripsi yang jelas, seperti alamat, harga, dan keterangan produk," terangnya.
Selanjutnya bidang pariwisata. Maul menjelaskan, ada beberapa hal yang bisa jadi acuan dalam mempromosikan pariwisata. Seperti attraction (daya tarik wisata), accessibility (aksesibilitas), amenities (fasilitas), dan ancillary (kelembagaan).
Kemudian tak kalah penting, people and promotion atau orang yang mempromosikan pariwisata. "Kaltim itu sangat kuat daya tarik wisatanya, namun informasinya belum tersebar luas," ucap Maul.
"Millenial dapat membantu promosi pariwisata di Kaltim yang tak kalah dengan daerah lain. Seperti di Pulau Derawan, Berau. Di sana ada ubur-ubur tidak menyengat yang hanya bisa ditemukan di dua daerah di dunia. Kemudian wisata adventure di Mahakam Ulu dengan arum jeramnya, dan goa-goa indah di Karst Sangkulirang, Kutai Timur," lanjutnya.
Maul menambahkan, setelah promosi pariwisata Kaltim gencar dilaksanakan, geliat ekonomi bakal bergulir. Selain objek wisata, produk-produk khas daerah akan menjadi tujuan utama para pelancong berkunjung ke Benua Etam.
"Orang-orang sudah tahu top of mind-nya. Kalau mau ke Kaltim kulinernya ada apa, terus pernak-pernik khas Kaltim itu apa. Itu yang mereka incar kalau ke sini," sahutnya.
Kedekatan QRIS dengan Milenial
Terdapat produk Bank Indonesia yang erat hubungannya dengan kehidupan generasi muda. Yaitu Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). QRIS adalah QR Code dari Bank Indonesia, yang mempermudah transaksi jual beli secara non tunai atau digital.
Penggunaan QRIS telah diterima di baraneka kegiatan masyarakat. Mulai dari pasar tradisional, tempat ibadah, lembaga pendidikan, tempat wisata dan tempat belanja lainnya.
"QRIS ini bisa digunakan lewat PJSP (Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran) yang dikenal anak muda. Seperti Gopay, OVO, Dana, dan yang lainnya," ujar Maul.
Maul membeberkan mengapa QRIS menjadi alat bantu sistem pembayaran digital yang keren. Pertama, transaksi dengan QRIS sangat cepat dan terukur. Kemudian keamanan terjaga karena diawasi Bank Indonesia.
Dia melanjutkan, memakai QRIS ketika melakukan jual beli bisa lebih efisien tanpa kembalian dan bebas biaya. Tak kalah penting, menggunakan QRIS sangat higienis karena tanpa kontak fisik.
"Sesuai dengan anjuran WHO (World Health Organization), karena pandemi Covid-19 disarankan memakai pembayaran non tunai," pungkasnya.
Foto: Gambaran UMKM dan pariwisata di Kaltim.
Penulis: Maul
