968kpfm, Samarinda - Jaringan di lima wilayah di Samarinda mengalami blank spot. Sehingga siswa mendapa kesulitan untuk mengakses jaringan internet saat melaksanakan pembelajaran secara daring.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Asli Nuryadin mengatakan, lima titik tersebut berada di pinggir Samarinda. Tepatnya pada kawasan hutan dan dataran tinggi.
Asli merincikan, lima wilayah tersebut adalah Bantuas (Palaran), Makroman (Sambutan), Berambai (Samarinda Utara), Gunung Pinang (Samarinda Ulu), dan Loa Kumbar (Sungai Kunjang).
"Operator telekomunikasi belum masuk sampai kawasan ini, sehingga tidak ada jaringan internet yang memungkinkan bagi siswa bisa belajar online," ujar Asli.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Asli Nuryadin meminta guru yang mengajar di area itu dapat lebih aktif dengan menghampiri siswa.
Para guru bisa memberikan tugas atau modul yang dikerjakan tanpa harus terkoneksi internet.
"Buatlah kelompok kecil berisi 5 sampai 10 orang. Kumpul di suatu tempat, nanti gurunya yang datang," sebutnya.
Asli menuturkan program ini bernama Guru Kunjung. Dia menambahkan, dana operasional bagi guru yang menjalankan program ini bisa memakai BOSNAS (Bantuan Operasional Sekolah Nasional).
Sementara itu, Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang mengatakan, pendidikan online akan berjalan mudah jika ada partisipasi orangtua.
"Saya juga sudah berpesan dengan Kepala Dinas Pendidikan agar kurikulum darurat atau covid ini bisa disederhanakan. Jadi tidak semua belajar lewat online, tapi juga bisa memberikan materi lewat modul atau radio dan televisi yang telah dikerjasamakan dengan Kementerian Pendidikan," ujar Syaharie Jaang dalam rilis di laman resmi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pemkot Samarinda.
Foto: Ilustrasi. Dokumentasi: Istimewa/pixabay
Penulis: Maul