Main Image
Kota Tepian
School Life | 16 Jun 2020

Dua Ruang Kelas Di SMPN 13 Ambruk Tertiban Tanah Longsor

968kpfm, Samarinda - Dua ruang kelas di SMPN 13 Samarinda rusak berat ditimpa tanah longsor. Sekolah yang berlokasi di Jalan RA Kartini, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara ini memang rawan longsor, karena dikelilingi tebing dan hutan.

Kepala SMPN 13 Samarinda, Baharudin menerangkan, pihaknya sudah memprediksi bahwa ruangan kelas tersebut akan ditejang tanah longsor. Hal ini disebabkan karena setiap diguyur hujan, tumpukan tanah yang berada di dekat ruang kelas terus meninggi.

Alhasil, tembok yang tidak sanggup menahan beban tanah langsung jebol dan menghantam dua ruang kelas. Baharudin menyebutkan, ruangan tersebut awalnya digunakan untuk siswa kelas VII.

"Tetapi memang sengaja kami kosongkan karena cukup berbahaya bagi siswa kami," ucap Baharudin, Selasa (16/6/2020).

Baharuddin menyebutkan, imbas dua kelas tersebut dikosongkan, membuat pihaknya harus membagi jam belajar. Hanya ada 14 ruangan yang tersedia. Maka 710 siswa di sekolahnya harus dibagi menjadi kelas pagi dan siang.

"Sempat kami siasati dengan menggunakan laboratorium dan aula sebagai ruang kelas," imbuhnya.

Bahkan, aula sekolah sempat diberikan sekat pembatas agar bisa dibagi menjadi tiga ruang kelas. Selain itu, gedung yang sedang mangkrak juga terpaksa dialihfungsikan menjadi tempat belajar.

"Itu sebelum saya menjabat sudah ada gedungnya. Gedung itu belum jadi, tapi proyeknya nggak jalan lagi, rencananya mau dibuat enam lantai," ungkapnya.

Tidak hanya permasalahan tanah longsor, banjir juga sering terjadi di SMPN 13. Baharudin menjelaskan, setiap hujan deras mengguyur cukup lama, selalu saja ada genangan air.

"Kami tidak tinggal diam. Jadi kami coba bangun tanggul setinggi 30-50 centimeter di setiap pintu ruang kelas dan ruang guru," papar Baharudin.

"Kuat dugaan aktivitas pematangan lahan untuk perumahan dan tambang menjadi penyebabnya," tambahnya.

Pihak sekolah sendiri terus berupaya agar mendapatkan bantuan dari pemerintah. Bahkan rencananya Baharudin akan mengajukan kembali proposal guna mendapat bantuan.

"Selama saya menjabat, di sini baru sekali dapat bantuan rehab gedung sekolah dari dana pusat. Hari ini juga baru pengurusan DAK (Dana Alokasi Khusus) untuk rehab toilet sekolah," katanya.

Baharudin berharap agar pemerintah bisa lebih memperhatikan sekolahnya. Paling tidak, pihak sekolah mendapat bantuan untuk melakukan renovasi ruang kelas yang kini mulai tidak layak digunakan.

"Saya sudah berbincang sama pak Wagub. Jadi kami disarankan buat proposal ke Dinas Pendidikan Samarinda, untuk ditembuskan ke pemerintah (provinsi). Semoga saja nanti dapat perhatian," tutup Baharudin.

Foto: Longsor yang merusak tembok ruang kelas SMPN 13 Samarinda. Dokumentasi: KPFM Samarinda.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

---------

School Life, rubrik terbaru di KPFM Samarinda yang fokus melaporkan dunia pendidikan di tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. KPFM menganggap ini penting karena pendidikan merupakan jalan terbaik mencetak generasi muda berkualitas.

Share This Post
More Article