968kpfm, Bali - Potensi pariwisata di Kalimantan Timur (Kaltim), khususnya Berau terus digenjot. Pemerintah daerah menilai sektor ini menjanjikan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Dalam keterangan pers Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, telah terselenggara acara The Regional Investment Forum of East Kalimantan, yang bertujuan mempromosikan pariwisata di Berau.
Kegiatan yang digelar Regional Investor Relations Unit (RIRU) Kaltim tersebut bertempat di Bali Dynasty Resort, Kabupaten Badung, Bali pada 28 Juli lalu.
Agenda itu, rutin terlaksana setiap tahun. Targetnya, investasi strategis seperti wisata Berau dapat memikat investor yang ada di Bali.
Gubernur Kaltim, Isran Noor membuka acara itu dan menjadi narasumber utama dalam forum bertema The Marvelous Coastal Area and Outer Islands of Berau Regency.
Masih dalam keterangan yang sama, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Ricky Perdana Gozali mengatakan, perkembangan terkini perekonomian di level global dan nasional di mana perekonomian di Kaltim bergerak positif sejak 4 triwulan terakhir dan tercatat tumbuh sebesar 1,85 persen pada triwulan I 2022.
"Pertumbuhan ekonomi ini terjadi seiring dengan melandainya kasus covid-19 dan mulai pulihnya demand domestik dan global serta harga komoditas yang berada di level tinggi," terang Ricky dalam rilis yang diterima KPFM.
Ricky melanjutkan, kinerja investasi Kaltim baik Foreign Direct Investment (FDI) maupun Domestic Direct Investment (DDI) juga mengalami pertumbuhan signifikan masing-masing sebesar 236,98 persen (yoy) dan 158,90 persen (yoy).
Disebutkan Ricky, Kaltim menempati urutan ke-4 provinsi dengan realisasi FDI terbesar dan urutan ke-12 untuk realisasi DDI terbesar se-Indonesia.
Selain itu, penetapan Kaltim sebagai Ibu Kota Negara (IKN) juga mendukung iklim investasi. Sehingga dinilai semakin kondusif dan membuka peluang investasi bagi daerah sekitarnya.
Pada acara tersebut, Gubernur Isran Noor menyampaikan bahwa Pulau Dewata--julukan Bali--dipilih sebagai tempat pelaksanaan forum karena dinilai memiliki kecakapan mengelola pariwisata dengan baik.
"Mengapa di Bali? Karena Bali adalah etalase yang sudah tidak perlu diragukan lagi kehebatannya dalam pengembangan pariwisata. Maka, belajarlah, ke Bali," sebut Isran, seperti dikutip dari kaltimprov.go.id.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Berau, Ilyas Natsir memaparkan bahwa terdapat project expose untuk model bisnis ekowisata berkelanjutan Kawasan Pulau Kaniungan Besar dan Teluk Sumbang.
Proyek tersebut ditaksir bernilai investasi sebesar Rp 41 miliar.
Sesi project expose tersebut, kemudian didalami dengan sesi one on one meeting untuk membahas detail proyek. Seperti skema bisnis, dukungan yang telah dilakukan pemerintah daerah, dan perhitungan asumsi keuangan.
Ilyas juga menyebut, ada empat investor yang mulai melirik potensi wisata Berau. Mereka adala Samudera Indonesia, Nawacita Pariwisata Indonesia, Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) dan Indonesian National Shipowners Association (INSA).
Investasi yang berpotensi dibangun, mulai dari bidang pembangunan infrastruktur, pengembangan eco tourism, dan fasilitas penunjang lainnya.
"Ke depan, diperlukan sinerg antara berbagai pihak dan pemangku kebijakan di Kalimantan Timur untuk dapat menggiring tindak lanjut kegiatan promosi investasi menjadi realisasi investasi yang konkrit," terang Ilyas dalam rilis Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim.
Foto: Gubernur Kaltim, Isran Noor saat membuka acara The Regional Investment Forum of East Kalimantan
Penulis: Maul