Main Image
Kota Tepian
School Life | 29 Sep 2022

Gedung SMKN 8 Samarinda Miring, Belajar Siswa Pindah ke Musala

968kpfm, Samarinda - Bangunan dua lantai milik Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 8 Samarinda yang berlokasi di Jalan Syahrani Dahlan, Kelurahan Harapan Baru, Loa Janan Ilir, mengalami kemiringan sehingga beberapa pelajar harus belajar di musala, laboratorium, hingga ruang rapat guru.

Aktivitas ini telah berlangsung selama satu bulan lamanya. Diketahui gedung tersebut sudah mengalami kerusakan sejak sebelum pandemi terjadi. Kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilakukan secara daring saat pandemi terjadi membuat gedung seluas 30×10 meter itu lama tak terpakai, dan mengalami retak-retak di bagian temboknya.

Kepala SMKN 8 Samarinda, Sri Hartono menerangankan, awalnya saat sekolah tatap muka berlangsung pada Januari 2022 para pelajar masih dapat menempati ruang kelas milik kelas 12 karena mereka sedang menjalani praktek lapangan. Namun saat praktek berakhir ketika tahun ajaran baru dimulai, maka KBM terpaksa dilakukan di laboratorium, musholla, serta ruang rapat.

"Dulu tidak masalah karena tidak ditempatin. Tapi sekarang karena anak kelas 12 kembali dari praktek dan gedung itu tidak bisa digunakan, maka terpaksa kami pindahkan proses pembelajarannya," sebut Sri Hartono, Rabu (28/9).

Hartono menerangkan, keputusan ini diambil setelah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltim menurunkan tim ahli untuk mengecek kemiringan gedung. Tim ini pun menilai gedung tersebut mengalami kemiringan yang cukup berbahaya dan disarankan agar tidak digunakan. Atas dasar itulah, pihak sekolah memindahkan KBM ke musholla, laboratorium dan ruang rapat.

Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 216 pelajar harus belajar di luar ruang kelasnya. Hartono menyebut, gedung tersebut terdiri dari 6 kelas yang ditempati oleh pelajar jurusan Akuntansi Keuangan dan Lembaga (AKL).

"Yang terdampak memang gedung jurusan AKL. Tapi kami melakukan pemerataan sehingga ada beberapa jurusan yang tidak belajar di ruang kelasnya dan kami tempatkan di laboratorium," imbuhnya.

Menindaklanjuti hal ini, Hartono sendiri telah mendapat masukan dari Disdikbud Provinsi Kaltim agar bersurat kepada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR-PERA) Kaltim untuk memberikan penilaian terhadap gedung sekolah yang mengalami kemiringan.

"Sekarang sedang dalam proses. Nanti mereka akan memberikan penilaian apakah benar-benar tidak bisa digunakan atau ada perbaikan nantinya," pungkasnya.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More Article