968kpfm, Samarinda - Astra Motor Kaltim 2 melalui tim Safety Ridingnya, kembali meluncurkan program edukasi keselamatan berkendara kepada masyarakat sebagai upaya untuk menggaungkan keselamatan berkendara.
Salah satu sarana untuk terus melakukan edukasi keselamatan berkendara adalah media sosial dan platform. Kali ini, Astra Motor Kaltim 2 berkesempatan menggandeng Satlantas Polresta Samarinda, PT. Jasa Raharja Samarinda, dan Dinas perhubungan kota Samarinda untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa Universitas Mulawarman mengenai keselamatan berkendara, Senin (21/9/2020).
Dengan mengangkat tema “Sarjana #Cari_Aman Meraih Impian". Edukasi Safety Riding dilakukan melalui webinar yang diikuti oleh 100 orang peserta dari berbagai jurusan. Ditengah sesi webinar juga diselipkan kuis dengan hadiah voucher belanja yang semakin menambah interaktif dan keseruan dalam webinar.
Marketing Sub.Dept Head Astra Motor Kaltim 2, Yehezkiel Felix mengatakan, edukasi secara Webinar ini sebagai salah satu bentuk cara memperingati hari Sarjana yang jatuh tepat di bulan September 2020 ini.
Adapun kegiatan Webinar ini sebagai pelopor keselamatan berkendara, yang dimana Astra Motor Kaltim 2 akan terus berbagi ilmu cara berkendara yang aman guna menekan angka kecelakaan lalu lintas.
“Tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia yang melibatkan kaum milenial, perlu disikapi dengan serius oleh berbagai pihak. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga mereka yang masih ada dalam usia produktif agar tidak menjadi korban yang sia-sia di jalan raya,” ujar Felix.
Safety Riding Officer Astra Motor Kaltim 2, Fajrin Nur Huda, selaku pemandu kegiatan sedikit menjelaskan mengenai faktor penyebab kematian akibat kecelakaan lalu lintas yang meningkat tajam. Dimana faktor tersebut menempati nomor tiga setelah penyakit jantung dan tekanan katup tunggal utama.
“Dengan adanya edukasi safety riding ini kita ingin meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunnya tingkat fatalitas korban kecelakaan, serta membangun budaya tertib berlalu lintas yang didukung adanya pelayanan di bidang lalu lintas yang prima,” jelas Fajrin.
Pada kesempatan yang sama, Kanit Dikyasa Polresta Samarinda, Iptu HM Sarjo menuturkan bahwa generasi milenial bisa dikatakan generasi yang hidup di balik layar gadget. Terkadang mereka tidak peduli dengan aturan lalu lintas, sehingga mereka kerap menjadi korban kecelakaan.
Sarjo memaparkan, berdasarkan data dari Korlantas Polri melalui IRSMS, korban kecelakaan lalu lintas baik yang meninggal maupun luka-luka pada usia 10-14 tahun sebanyak 7.061, sementara usia 15-19 tahun sebanyak 17.910. Kemudian usia 20-24 mencapai 17.258. Sedangkan usia 25-29 mencapai 11.140 dan usia 30-34 sebesar 9.412 ini sepanjang 2018.
"Harapannya dengan kedisiplinan kita bersama, mampu mengurangi angka kecelakaan lalu lintas hingga terwujud dan terpeliharanya lalu lintas yang aman, selamat, tertib dan lancar,” tutup Sarjo.
Di lain sisi, Kepala perwakilan PT. Jasa Raharja Samarinda, Agung Abimanyu mengatakan, pihaknya merupakan perpanjangan tangan pemerintah yang hadir untuk menjamin korban-korban kecelakaan lalu lintas.
"Disini kami berperan untuk memberikan dana santunan bagi korban kecelakaan lalu lintas," singkatnya.
Kabid Keselamatan Dinas Perhubungan Kota Samarinda, Agus Sri Hartoyo menambahkan bahwa setiap bepergian jangan lupa selalu cek perlengkapan berkendara. Mulai dari helm, jaket, spion lengkap dan membawa surat-surat kendaraan.
Meskipun secara usia mereka sudah bisa mendapat surat izin mengemudi (SIM), lanjutnya, remaja yang belum memiliki SIM tetap tidak boleh mengendarai sepeda motor.
"Bagi yang sudah memiliki SIM harus mengendarai sepeda motor dengan benar. Jangan ugal-ugalan, karena itu salah satu faktor yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas," pungkasnya.
Foto: Astra Motor Kaltim 2 bersama Polresta Samarinda, Jasa Raharja, dan Dishub Samarinda Webinar Edukasi Safety Riding ke Mahasiswa UNMUL. Dokumentasi: Istimewa.