968kpfm, Samarinda - Kenaikan signifikan kasus covid-19 di Kota Tepian masih terus terjadi. Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltim mencatat penambahan 576 kasus baru di Samarinda pada Rabu (23/2).
Di sisi lain ada juga penambahan 108 kasus sembuh yang dilaporkan di Kota Tepian. Fluktuatifnya kasus aktif tentu membuat Bed Occupancy Ratio (BOR) juga mengalami pasang surut. Kondisi ini berbeda saat varian delta menyerang. BOR tidak dapat terkontrol karena tingginya angka kematian akibat varian covid-19 itu.
Belajar dari pengalaman serta minimnya kasus kematian covid-19 di era varian omicron saat ini, Pemkot Samarinda menyarankan agar pasien yang terpapar dengan gejala ringan-sedang agar bisa melakukan isolasi mandiri (Isoman) sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengatakan, terdapat 4 kriteria gejala saat terpapar Covid-19, yakni ringan, sedang, berat hingga kritis. Jika gejalanya berat-kritis, maka pihaknya bisa memasukkan pasien itu ke rumah sakit atau tempat isolasi terpusat (Isoter) sesuai analisa dari dokter penanggung jawab.
"Hal ini dilakukan agar terjadi keseimbangan terhadap BOR di Samarinda," kata Andi Harun.
Sejak Selasa (22/2) lalu, BOR di tempat Isoter sudah mencapai 41 persen. Sementara keterisian tempat tidur di rumah sakit masih di kisaran 21 persen. Dari data tersebut, ujar Andi Harun, dapat terlihat bahwa kondisi BOR di Samarinda masih terjaga keseimbangannya.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Kota Tepian ini tidak lelah mengingatkan kepada masyarakat agar selalu menaati dan menerapkan protokol kesehatan. Di sisi lain, pemerintah juga terus menggenjot vaksinasi dosis ketiga kepada lansia agar kasus kematian akibat covid-19 mampu ditekan.
Foto: Ilustrasi isolasi mandiri. (Istimewa)