968kpfm - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan bahwa sebanyak 1.346 anak di negeri ini menderita penyakit diabetes melitus (DM). Dari angka tersebut, diketahui bahwa 167 anak mengidap diabetes tipe 2.
Dalam kegiatan Media Briefing Hari Diabetes Sedunia 2021, bertajuk Manfaatkan Layanan Diabetes, Ketua Unit Kerja Koordinasi Endrokirnologi IDAI, dr Muhammad Faizi menyebutkan, diabetes tipe 1 yang dialami anak kerap tidak bergejala.
Sementara diabetes tipe 2, sering dialami anak obesitas. Ia menerangkan, penyakit ini bisa menimpa kepada anak yang kurang bergerak.
"Paling mengkhawatirkan, sebanyak 70 persen anak penyandang diabetes pernah mengalami kadar gula yang tinggi, sesak napas, hingga koma," katanya, Sabtu, 13 November 2021.
"Kekurangan insulin sering dialami penderita diabetes tipe 1. Sering tanpa gejala, tahu-tahu sudah koma," tambahnya.
Menurut Executive Director International Pediatric Association (IPA) Prof dr Aman Pulungan, insulin sangat diperlukan bagi penderita diabetes tipe 1.
Hanya saja, akses insulin di Tanah Air belum merata. "Tanpa insulin, anak-anak ini akan meninggal kalau DM tipe 1. Jadi mohon kawan-kawan media meningkatkan awareness (kesadaran) kepada masyarakat bahwa anak-anak ini juga bisa terkena diabetes," terangnya.
Sementara itu, Ketua Umum IDAI, dr Piprim Yanuarso menerangkan, di luar data yang dikantongi pihaknya, ia meyakini masih banyak anak yang mengidap diabetes. Itu karena Indonesia memiliki masalah dalam pencatatan jumlah kasus riil.
Sehingga terungkapnya kasus anak penderita diabetes ini dinilai merupakan fenomena gunung es.
"Jumlah yang sebenarnya jauh lebih banyak dari itu. Karena kita mengalami kendala dalam hal pencatatan. Mungkin tidak semua pasien berobat. Bahkan, bisa jadi keburu meninggal sebelum sampai di layanan kesehatan," jelasnya.
Masih dalam penjelasan dokter Piprim, pemeriksaan dan perawatan anak yang mengalami diabetes lebih sulit jika dibandingkan dewasa.
"Peran orangtua sangat penting untuk menjaga pola makanan anak," tandasnya.
Foto: Ilustrasi. Diabetes kini mulai menghantui usia anak. (Healthsite).
Penulis: Maul
