968kpfm, Samarinda - Ilustrator kerap dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Seni gambar, terutama gambar dua dimensi dinilai tidak populer seperti seni musik atau seni pertunjukkan.
Tak jarang dalam pagelaran pameran kreatif, para ilustrator diberi ruang kecil untuk berekspresi.
Begitu cerita Ramadhan S Pernyata kepada KPFM tentang lika-liku kehidupan Ilustrator di Kota Tepian.
Berkaca dari pengalaman tersebut, Founder Samarinda Design Hub ini mencoba memberikan wadah kepada pelaku seni menggambar, untuk pamer kreativitas lewat pameran bertajuk Samarinda Dalam Grafis.
Pameran ini digelar di Samarinda Design Hub yang beralamatkan di Jalan KH Wahid Hasyim II, Komplek TVRI Graha Asri, Sempaja Selatan, Samarinda.
Ajang unjuk gigi para ilustrator lokal tersebut berlangsung sejak 12-21 Agustus 2022 dari pukul 15.00-21.00 WITA.
Pengunjung hanya perlu merogoh kocek Rp 10 ribu untuk menikmati karya seni yang dipajang dalam pameran ini.
Ramadhan menceritakan bahwa pameran dengan tema Samarinda Dalam Grafis ini mengangkat cerita Kota Tepian di mata para ilustrator.
Sebanyak 21 partisipan dengan total sekitar 150 karya ikut andil dalam kegiatan yang sudah diselenggarakan untuk yang kedua kalinya ini.
"Para partisipan (ilustrator) membawa cerita yang berbeda tentang Samarinda. Ada yang bercerita tentang makanan khas Samarinda, ada jenis-jenis kapal yang lalu lalang di Sungai Mahakam, ada juga yang bercerita tentang daerah wisata yang ada di Kota Tepian dan masih banyak lagi. Jadi ada 21 tema dan tidak ada yang sama semua," ungkap Ramadhan kepada KPFM, Jumat (12/8).
Menariknya, semua ilustrator bercerita lewat gambar berdasarkan pengalaman mereka dalam memaknai Samarinda. Ada yang bentuknya bagus, penuh kenangan dan romansa, bahkan gambar ilustrasi dalam bentuk kritik sosial.
"Anak-anak muda sekarang, kan kalau mengkritik identik dengan teriak-teriak dalam unjuk rasa. Kami ingin membuka perspektif baru. Alangkah lebih baik menuangkan kritik ke dalam bentuk yang konstruktif seperti dalam bentuk gambar atau visual," singgungnya.
Tak hanya memamerkan karyanya, para partisipan atau juga pengunjung dapat mengambil ilmu dari ilustrator yang namanya sudah tenar di kancah nasional, yakni Author Journal of Terror Ilustrator Wanara Studio, Sweta Kartika, serta Motion Artist dan Animator, Faikar Izzani saat hari terakhir pameran pada 21 Agustus 2022.
"Meski hanya lewat daring (webinar), kami tentu berharap para partisipan dan pengunjung bisa belajar banyak dari mereka. Sehingga semakin banyak ilustrator dari Samarinda yang mampu berbicara banyak di level nasional maupun internasional," harapnya.
Foto: Potret beberapa karya ilustrator yang dipajang dalam pameran "Samarinda Dalam Grafis" gagasan Samarinda Design Hub. (KPFM/Fajar)