968kpfm, Samarinda - Proses tracing terhadap kontak erat Rektor Universitas Mulawarman (Unmul), Masjaya, terus dilakukan oleh Satgas Covid-19 Unmul. Tercatat, sudah ada beberapa orang mulai dari guru besar dan pimpinan di kampus dengan almamater berwarna kuning emas ini yang melapor ke Satgas Covid-19 Unmul.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Satgas Covid-19 Unmul, Nataniel Tandirogang, saat dihubungi melalui sambungan telepon. Dari beberapa yang sudah melapor, ujarnya, riwayatnya semua tidak memenuhi kriteria kontak terakhir dengan jangka waktu yang ditentukan, serta belum waktunya untuk dilakukan swab test atau tes usap
"Ada jangka waktu yang sudah ditentukan. Jadi harus sesuai dengan timing dan masa inkubasi Covid-19, supaya tidak terjadi pemeriksaan yang hasilnya false negatif," ucap Nataniel, Jumat (18/9).
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Kaltim ini menuturkan, untuk sementara pihaknya memprioritaskan kontak erat dari Masjaya untuk melakukan swab tes seperti sekretaris, sopir pribadi, dan beberapa staf di lingkungan Civitas Akademika Unmul.
"Baru 4 orang yang kami lakukan swab test dan hasilnya belum keluar," sebutnya.
Sebenarnya, kata Nataniel, seluruh civitas akademika Unmul telah melakukan swab test 10 hari lalu, dimana hasilnya semua negatif. Tetapi jika mereka pernah melakukan kontak dengan Rektor, maka pihaknya mewajibkan untuk melakukan swab tes kembali.
"Dari hasil tracing, praktis yang pernah melakukan kontak hanya beberapa orang saja. Diketahui, selama ini Unmul menerapkan WFH. Rapat pimpinan pun dilakukan secara daring semua," bebernya.
Lebih lanjut, jika ada yang melakukan kontak dengan Rektor Unmul dalam 10 hari terakhir, maka pihaknya menyarankan untuk melakukan isolasi mandiri, sambil menunggu perkembangan dan melapor kepadanya jika mengalami gejala mengarah ke Covid-19. Sehingga bisa langsung dilakukan uji swab.
Foto: Ilustrasi. Dokumentasi: Istimewa.