Main Image
Kota Tepian
School Life | 05 Jan 2022

Kukuh Tolak Pemindahan SMA 10, Orangtua Siswa Siap jadi Guru

968kpfm, Samarinda - Tidak puas dengan hasil audiensi di DPRD Kaltim pada Senin (3/1), siswa dan orang tua siswa SMAN 10 Samarinda kembali melakukan unjuk rasa di depan kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Selasa (4/1).

Tidak seperti sebelumnya, kali ini jumlah massa aksi semakin banyak hingga membuat dua sisi ruas jalan Gajah Mada mengalami kemacetan. Semula aksi berjalan dengan damai di mana orasi disampaikan secara bergantian, baik dari siswa maupun perwakilan orang tua.

Situasi sempat memanas saat massa aksi membakar ban di depan pagar. Bahkan pagar dari besi itu sempat terjatuh karena didorong oleh massa. Namun keributan dapat diredam setelah beberapa orang tua murid mencoba menenangkan massa aksi.

Ditemui di sela-sela unjuk rasa, Ketua Koordinator Paguyuban SMAN 10 Samarinda, Muhammad Ali mengatakan, pihaknya kembali melakukan unjuk rasa untuk menolak pemindahan SMAN 10 Samarinda dari kampus A ke Education Center.

"Kalau aspirasi kami ditolak boleh saja, itu kewenangan pemerintah. Yang jelas kami yang ada di kampus A tetap berjuang untuk tetap bersekolah di sana. Kami tidak akan mau bergeser. Kalau tidak ada guru yang mengajari anak kami, kami siap mengajari anak kami agar tetap di lokasi itu," tegas Ali, Selasa (4/1).

Setelah situasi mulai tenang, massa aksi diperkenankan memasuki kantor Gubernur Kaltim untuk bertemu dengan perwakilan Pemprov Kaltim, dalam hal ini Plt Asisten I Setdaprov Kaltim, Deni Sutrisno, yang didampingi petinggi di lingkungan Dinas Pendidikan Kaltim.

Ditemui usai audiensi dengan massa aksi, Deni menuturkan, berdasarkan pertemuan tadi mereka memutuskan untuk tetap menolak pemindahan dari kampus A ke education center. Oleh sebab itu, dirinya akan menyampaikan hasil pertemuan ini kepada Gubernur Kaltim, Isran Noor untuk menyikapi permasalahan ini.

"Karena ini kewenangan Gubernur, saya selaku staff akan menyampaikan aspirasi ini kepada beliau. Apapun keputusannya nanti, itulah yang akan kami sampaikan kepada mereka," singkatnya.

Setelah melakukan audiensi dengan Pemprov Kaltim, para demonstran kembali melanjutkan aksinya dan menyampaikan orasi-orasi di atas mobil komando. Selanjutnya, mereka membubarkan aksi dengan tertib sehingga arus lalu lintas kembali normal.

Foto: Siswa dan orang tua siswa SMAN 10 Samarinda melakukan unjuk rasa dengan membakar ban di depan kantor Gubernur Kaltim. (KPFM/Fajar)

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More Article