968kpfm, Samarinda - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 telah diterapkan di berbagai wilayah, termasuk Samarinda.
Dampaknya juga terasa pada sektor pendidikan. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) menjadi alternatif ketika penyebaran kasus Covid-19 meningkat.
Sebagai upaya meringankan beban para pelajar dan tenaga pengajar, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) kembali memberikan bantuan kuota belajar.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Samarinda, Asli Nuryadin mengatakan, pihaknya akan memastikan pemberian kuota belajar ini bisa merata kepada pelajar dan tenaga pengajar yang berada pada tupoksinya.
"Semuanya sudah terdata dalam data pokok dan pendidikan (dapodik). Karena sudah terintegrasi dengan data Kemendikbud-Ristek, kami bisa pastikan tidak ada yang dobel. Semuanya merata akan dikirim ke nomor yang sudah terdaftar," kata Asli.
Terpisah, Kepala Bidang Pengembangan SD dan SMP, Barlin Kesuma, menyampaikan bahwa bantuan kuota internet ini masih dalam tahap pemutakhiran data.
Apabila telah selesai, pihaknya menargetkan pada akhir Agustus nanti semua data akan dikirim kepada Kemendikbud-Ristek.
Hal tersebut dilakukan agar pembagian kuota belajar benar-benar bisa diterima oleh mereka yang membutuhkan.
Berkaca dari pengalaman sebelumnya, ada sekitar 10 persen nomor ponsel yang menerima bantuan tetapi tidak aktif.
"Kami harus cek dulu nomor yang diberikan orang tua untuk anaknya di sekolah. Memang ada data tahun lalu, makanya kami cek kembali aktif atau tidak kartunya," sebut Barlin.
"Kalau tidak digunakan, kan sayang. Makanya pemutakhiran data ini perlu dilakukan agar tidak ada lagi kasus seperti yang dulu," tandasnya.
Foto: Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Asli Nuryadin. (dokumentasi)