Main Image
Kota Tepian
Wanita | 14 Oct 2021

Program Literasi Digital Ala KPID Kaltim, Fokus Media dan Perempuan

968kpfm, Samarinda - Sudah selayaknya masyarakat harus kritis dan bijak dalam menerima informasi dari media. Langkah tersebut harus dilakukan agar publik tidak mudah termakan berita bohong (hoaks) dan memperkaya literasinya.

Guna mencapai tujuan itu, penting bagi pemerintah untuk merangsang daya kritis masyarakat. Salah satunya seperti yang dilakukan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kaltim dengan melaksanakan kegiatan Literasi Media tahun 2021.

Literasi Media merupakan program unggulan dari KPID Kaltim dan terbagi dalam beberapa rangkaian kegiatan. Grand Launching sendiri telah dilakukan pada Kamis (14/10) dengan menggandeng Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman (Unmul).

Bersama dengan salah satu prodi unggulan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) tersebut, KPID Kaltim membuka rangkaian kegiatan literasi digital melalui pelaksanaan webinar bertajuk "Perempuan dan Media". Beberapa narasumber berkompeten dihadirkan untuk membahas tajuk utama dalam webinar kali ini.

Acara ini dikemas dalam bentuk hybrid, yakni kombinasi antara luring, di mana peserta hadir langsung di Ruang Serbaguna Fisip Unmul, serta daring melalui aplikasi zoom. Kegiatan dimulai dengan penandatangan kerjasama antara KPID Kaltim dan Prodi Ilmu Komunikasi Unmul.

Dekan Fisip Unmul, Muhammad Noor mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kerjasama antara Prodi Ilmu Komunikasi dan KPID Kaltim. Dirinya sangat menyambut baik gagasan dari lembaga yang bertugas mengawasi penyiaran ini untuk melakukan webinar dengan tajuk yang sangat menarik.

"Harapannya webinar ini bisa memberikan manfaat seluas-luasnya, khususnya bagi kaum perempuan dan umumnya seluruh masyarakat," kata Muhammad Noor dalam sambutannya, Kamis (14/10).

Senada dengan Muhammad Noor, Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Unmul, Rina Juwita memaparkan, diangkatnya tema “Perempuan dan Media” pada pembukaan perhelatan literasi media didasari oleh urgensi untuk menggiatkan gerakan Literasi di media, khususnya untuk para Perempuan.

Perempuan masih kerap menjadi objek eksploitasi dalam konten siaran, dan menjadi korban dalam terpaan arus informasi yang memiliki potensi hoaks didalamnya.

“Perempuan kerap menjadi objek dan tak jarang hal-hal yang disorot itu dapat merugikan. Namun mereka tidak menyadari hal itu dan justri menjadi penikmat. Oleh sebab itu kami ingin agar gerakan literasi media terus digalakkan melalui penyiaran yang sehat oleh media. Lembaga Penyiaran juga harus terus didorong untuk mengawasi hal ini,” tegas Rina.

Di sisi lain, Komisioner Bidang Kelembagaan KPID Kaltim, Andi Muhammad Abdi menjelaskan, sudah menjadi tugas dan kewajiban KPID Kaltim untuk meliterasi hingga melindungi hak masyarakat untuk memperoleh siaran yang layak dan berkualitas.

Secara moril maupun profesionalitas, KPID Kaltim terus berupaya mengedukasi masyarakat agar memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai untuk menyeleksi informasi yang ditayangkan oleh media penyiaran, baik TV maupun Radio.

"Kami berharap literasi media dapat menjadi pedoman bagi masyarakat dalam memfilter konten yang bermasalah dan kontraproduktif dengan nilai ideal penyelenggaraan penyiaran. Melalui literasi media, KPID berharap masyarakat semakin cerdas, kritis, partisipatif dan memiliki kendali penuh terhadap dunia penyiaran," ulas Abdi.

Rangkaian kegiatan Literasi Media oleh KPID Provinsi Kaltim masih terus berjalan selama bulan Oktober hingga November mendatang, dengan berbagai tema yang variatif dan dekat dengan masyarakat, serta menghadirkan para narasumber yang handal dibidangnya.

Foto: Penandatangan kerjasama oleh Ketua KPID Kaltim, Akbar Ciptanto, bersama Dekan Fisip Unmul, Muhammad Noor dan Ketua Prodi Ilmu Komunikasi, Rina Juwita.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More Article