968kpfm, Samarinda - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Samarinda mulai mempersiapkan sekolah tatap muka. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, pemerintah pusat menyerahkan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk membuka sekolah pada November lalu.
Atas dasar itu, Kepala Disdik Kota Samarinda, Asli Nuryadin, telah bersurat kepada Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang, selaku ketua tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Samarinda. Dalam surat tersebut, Asli juga menyertakan hasil survei yang dilakukan setiap sekolah kepada orang tua siswa.
"Ada lebih dari 100 ribu orang tua siswa yang kami survei. Hasilnya, 83 persen orang tua setuju untuk melakukan sekolah secara tatap muka," ucap Asli, Selasa (15/12/2020).
Meski begitu, kata Asli, pihaknya enggan untuk membuat keputusan yang terburu-buru terkait kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Asli menilai, sebenarnya keputusan dibukanya sekolah pada awal tahun depan bukanlah hal wajib.
"Nanti biarlah tim gugus yang menilai berapa persen yang disetujui. Tapi sekolah sudah kami ingatkan. Artinya kami minta sekolah untuk menyediakan persiapannya secara matang," bebernya.
Asli menambahkan, persiapan yang harus dilakukan oleh sekolah untuk menggelar kegiatan belajar mengajar secara tatap muka antara lain adalah, penyemprotan desinfektan secara berkala, membatasi siswa yang ada di dalam ruangan, mengurangi jam pelajaran. Kemudian tidak ada jam olahraga, ekstrakurikuler, jam istirahat dan tidak boleh membuka kantin.
"Jadi ketika anak-anak datang, sebelum masuk akan diukur suhu tubuhnya. Lalu ada tempat cuci tangan dan memakai masker. Diatur nanti cara masuknya. Setelah proses belajar selesai, nantinya mereka langsung pulang," tegas Asli.
Sebelum membuka sekolah, Asli beserta jajarannya sendiri akan terlebih dahulu melakukan tahapan uji coba. Jadi nanti saat uji coba, semuanya akan ikut serta, termasuk orang tua. Peran orang tua disini untuk mengawasi anak-anaknya, sehingga saat selesai sekolah bisa langsung pulang ke rumah.
"Jangan sampai ketika pulang mereka ke warnet, atau ke tempat yang banyak berkerumun. Jadi peran orang tua di sini akan penting untuk mengawasi anak-anaknya," tandasnya.
Foto: Ilustrasi. Dokumentasi: Istimewa.