968kpfm, Samarinda - Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang telah memberi lampu hijau kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda, untuk memberlakukan sekolah tatap muka. Terhitung mulai tanggal 11 Januari 2020.
Hal ini disampaikan Kepala Disdik Samarinda, Asli Nuryadin, usai melakukan rapat koordinasi (Rakor) bersama Wali Kota Jaang, Senin (21/12/2020). Hanya saja, tidak semua sekolah dapat melakukan kegiatan belajar secara tatap muka.
"Kami sudah melakukan rakor dengan wali kota (Syaharie Jaang). Beliau sudah memberi kebijakan. Tetapi untuk sekolah yang berada di zona merah, belum diizinkan untuk melakukan kegiatan sekolah tatap muka," ucap Asli, Selasa (22/12/2020).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Samarinda terhitung pada Senin (21/12/2020), hanya ada satu wilayah di Kota Tepian yang masih masuk dalam kategori zona merah. Sementara sisanya terbagi kedalam zona kuning dan oranye.
Asli menjelaskan, meskipun 9 kecamatan di Samarinda sudah tidak masuk zona merah, namun pelaksanaan belajar tatap muka tetap dibatasi. Untuk wilayah yang berada di zona oranye, hanya 25 persen sekolah saja yang boleh melaksanakan belajar tatap muka. Sedangkan zona kuning, hanya membuka 50 persen sekolah saja.
"Untuk murid dan guru yang rumahnya di zona merah tapi sekolahnya di zona kuning dan dibuka, maka tidak diperkenankan tatap muka, jadi masih pakai online. Termasuk bagi yang sakit tidak diperkenankan nanti untuk turun sekolah," tegasnya.
Lebih lanjut, Asli menuturkan bahwa dirinya belum menentukan sekolah mana saja yang akan melakukan belajar secara tatap muka. Disdik Kota Samarinda juga akan mengecek kesiapan sekolah kesiapan sekolah untuk menerapkan kegiatan belajar tatap muka.
"Paling lambat Januari sudah dipastikan sekolah mana saja yang mulai belajar tatap muka," pungkasnya.
Foto: Ilustrasi sekolah di Samarinda akan dimulai pada 11 Januari 2021. Dokumentasi: Istimewa.
