968kpfm, Samarinda - Wacana pembukaan sekolah yang bakal dilaksanakan pada Januari 2021 mendatang menuai tanggapan berbagai pihak. Tak terkecuali legislator di DPRD Kaltim.
Menurut anggota Komisi IV DPRD Kaltim Puji Setyowati, pembelajaran secara tatap muka yang akan dilakukan pemerintah harus dikaji secara nyata. Mengingat penyebaran Covid-19 di Benua Etam terbilang fluktuatif.
"Persiapan dilakukan bukan hanya di sekolah. Namun untuk orang tua siswa dan siswa sendiri. Jangan sampai tanpa pengkajian yang jelas dan nyata dengan kondisi saat ini, justru akan terjadi klaster baru," terang istri Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang itu, saat ditemui awak media di Sekretariat DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, beberapa waktu lalu.
Puji berpendapat, pelaksanaan sekolah tatap muka juga harus mengacu pada keputusan akhir dari Dinas Kesehatan (Dinkes) dan ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di masing-masing kabupaten dan kota se-Kaltim.
"Covid-19 trennya saat ini masih naik. Belum lagi nanti ada liburan tahun baru dan Natal. Sebab kemarin pada saat libur lebaran, itu naiknya luar biasa. Jangan sampai jadi tren lagi. Tapi untuk persiapan tatap muka sudah dimulai dari sekarang di seluruh Kaltim," terangnya.
Dilanjutkan Puji, para peserta didik juga harus dibekali pengetahuan yang baik ketika hendak keluar rumah. Seperti cara menggunakan masker yang benar, mencuci tangan. Himbauan saat bermain dan menyentuh barang di sekolah. Menurut Puji, hal tersebut perlu waktu dan proses yang baik.
Politisi partai Demokrat itu juga mengatakan, Komisi IV DPRD Kaltim bakal memantau kegiatan simulasi pembukaan pembelajaran tatap muka. Mulai tiba sampai pulang sekolah. Termasuk persoalan bekal makanan yang wajib dibawa siswa.
"Kantin tidak boleh buka. Khawatir kalau buka rentan akan ada penumpukan siswa yang mengantri beli makanan," pungkasnya.
Foto: Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Puji Setyowati.
Penulis: Maul
