Main Image
Kota Tepian
School Life | 16 Mar 2021

Sepekan PTM Berjalan, Disdik Klaim Tidak Ada Kendala

968kpfm, Samarinda - Satu pekan sudah 4 sekolah tangguh Covid-19 di Kota Tepian yakni SMP Nabil Husein, SD dan SMP Islamic Center, serta SMPN 42 Samarinda melakukan pembelajaran secara tatap muka (PTM).

Sebagai upaya memantau proses PTM, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Samarinda telah menempatkan pengawas di setiap sekolah.

Kepala Disdik Samarinda, Asli Nuryadin menyebut, terdapat pula satuan tugas (Satgas) di masing-masing sekolah dan Kelurahan untuk melakukan monitoring pelaksanaan PTM setiap hari.

"Jadi selama satu minggu ini kami pantau terus, karena ini kan pertama kalinya sehingga harus hati-hati. Kami bersyukur sejauh ini proses PTM di sekolah tangguh berjalan lancar. Protokol kesehatan juga selalu jalan karena itu yang utama," ungkap Asli, Selasa (16/3).

Jam Belajar Hanya 30 Menit

Sepekan-PTM-Berjalan-Disdik-Klaim-Tidak-Ada-Kendala-2-3

Tim KPFM menyambangi salah satu sekolah tangguh yang berlokasi di Jalan Rapak Indah, Kecamatan Sungai Kunjang, yaitu SMP Nabil Husein.

Kepala Sekolah SMP Nabil Husein, Bonandar mengatakan, pihaknya sudah menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat selama proses PTM. Tempat duduk siswa pun diberi jarak satu meter dengan luas ruang kelas mencapai 8×9 meter.

"Jadi kalau diberi jarak, tetap bisa menampung satu kelas yang isinya 27 siswa. Kalau di sini (SMP Nabil Husein) ada 14 ruangan, jadi tidak perlu ada sif untuk belajar," ucap Bonandar.

Tidak hanya itu, kata Bonandar, para siswa juga wajib mengenakan masker dan mencuci tangan saat masuk ruang kelas. Jam pelajaran yang seharusnya 40 menit pun dikurangi menjadi 30 menit saja sesuai petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah.

"Jadi proses belajar mengajar hanya sampai siang. Selanjutnya mereka istirahat. Saat sore hari barulah mereka kembali menerima bimbingan tarbiyah. Dulu materi ini kami ajarkan saat malam hari," imbuh pria yang mengajar sejak tahun 2004 ini.

Bukan tanpa alasan pihak sekolah mengubah jadwal mata pelajaran, karena sekolah berbasis pesantren ini ingin mengoptimalkan waktu istirahat bagi santrinya. Bahkan, mereka mendapatkan gizi yang seimbang dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

"Mereka tinggal di sini dan sosialisasinya di lingkup sini (pesantren) saja. Jadi tugas kami harus menjaga kondisi dan imunitas para siswa agar tidak mudah terpapar covid-19," pungkasnya.

Foto: Siswi di SMP Nabil Husein yang tengah melakukan pembelajaran secara tatap muka. Dokumentasi: KPFM Samarinda.

Penulis : Fajar
Editor : Maul

Share This Post
More Article