Main Image
Kota Tepian
School Life | 21 Sep 2021

Siswa SMA Negeri 10 Lucuti Atribut Yayasan Melati, Tolak Pemindahan Sekolah

968kpfm, Samarinda - Polemik antara SMA Negeri 10 Samarinda dan yayasan melati berbuntut panjang. Ratusan siswa dan orang tua siswa SMA Negeri 10 Samarinda melakukan unjuk rasa di Kampus A, Jalan HAM Rifaddin, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, Senin (20/9).

Salah satu perwakilan orang tua siswa, Sukaryan menuturkan, unjuk rasa ini digelar sebagai bentuk penolakan pemindahan SMAN 10 Samarinda dari kampus A.

Selain itu, aksi ini juga menyoroti kebijakan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kaltim, yang menerbitkan surat untuk memindahkan kegiatan belajar mengajar serta administrasi SMAN 10 Samarinda dari kampus A.

"Akibat adanya kebijakan itu, maka inilah bentuk pergolakan kami atas pemindahan SMAN 10 Samarinda dari kampus A," ucap Sukaryan, Senin (20/9).


Atribut Yayasan Melati dilepas secara paksa

Aksi unjuk rasa sempat memanas antara pihak keamanan sekolah dan siswa SMA Negeri 10 Samarinda. Hal itu terjadi lantaran para siswa melepas secara paksa atribut milik yayasan melati. Beruntung hal tersebut bisa diredam oleh pihak kepolisian yang sudah berjaga.

Salah satu siswa, Anak Agung Ngurah Dharma Yudha mengatakan, para siswa melakukan hal itu lantaran ingin dihargai oleh yayasan melati.

Menurutnya, siswa memiliki hak untuk menempati kampus A tanpa adanya campur tangan dari pihak yayasan.

"Kami ingin tetap bersekolah di sini. Pencabutan atribut ini dilakukan agar pihak yayasan bisa berlaku adil dan menghargai kami," tegasnya.


Yayasan melati ancam lakukan proses hukum

Menyikapi unjuk rasa yang digelar oleh siswa dan orang tua siswa SMAN 10 Samarinda, Ketua Yayasan Melati, Murjani menyebutkan bahwa aksi demonstrasi itu salah sasaran.

Dijelaskannya, seharusnya jika ingin Pemprov dan Disdik Kaltim mencabut surat keputusan yang sudah terbit terkait pemindahan SMAN 10 Samarinda dari kampus A, maka mereka harus mendatangi dua instansi tersebut.

"Yang buat surat perintah untuk pindah kan Dinas Pendidikan Kaltim. Kalau mereka unjuk rasa di sini (Yayasan Melati) ya salah kaprah. Seharusnya ke Disdik Kaltim," kata Murjani.

Perihal pelucutan atribut yayasan melati, Murjani menekankan, pihaknya siap untuk memproses hal tersebut ke ranah hukum. Tetapi sebelum melakukan itu, pihaknya akan lebih dulu mengumpulkan data sebelum dibawa ke pihak berwajib.

"Kami sudah kantongi siapa saja provokatornya. Tentu ini tidak hanya kerugian materi, melainkan harkat dan martabat yayasan kami. Oleh sebab itu kami akan membawa kasus ini ke kepolisian," tutup Murjani.

Foto: Unjuk rasa siswa dan orang tua siswa SMAN 10 Samarinda di Kampus A, Jalan HAM Rifaddin, Kecamatan Loa Janan Ilir. (KPFM/Fajar)

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More Article