Main Image
Kota Tepian
Healthy Choice | 09 Mar 2022

Sudah Vaksin tapi masih Terjangkit Omicron, Ini Penjelasan Dinas Kesehatan Kaltim

968kpfm, Samarinda - Kasus infeksi covid-19 varian omicron juga terjadi di Kaltim. Varian ini membuat masyarakat resah karena bisa menjangkiti orang yang telah divaksin.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kaltim, Ronny Setiawati menerangkan, omicron punya kemampuan menempel lebih cepat pada manusia.

Dibandingkan varian delta, omicron berkembang 10 kali lipat. "Omicron ini 5 sampai 6 kali lebih cepat reinfeksinya. Terlebih jika orang itu pernah kena covid-19, maka lebih cepat juga terkena omicron," kata Ronny dalam special talkshow KPFM, Senin, 7 Maret 2022.

Hal lain yang jadi sorotan masyarakat adalah efektivitas vaksin dalam menangkal omicron. Menurut Ronny, vaksin bakal bekerja dengan baik apabila kondisi tubuh seseorang punya imunitas yang tinggi.

Faktor usia, sebut Ronny, berpengaruh terhadap daya guna vaksin. Antara kelompok anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia dikatakannya punya kondisi tubuh yang berbeda.

Ia menjelaskan, anak-anak dan lansia merupakan kategori rentan diserang omicron. Sementara remaja dan dewasa punya antibodi yang baik.

"Artinya kalau sudah divaksinasi atau booster pun itu akan berbeda untuk timbulnya antibodi," ucap Ronny.

Tak heran, pemerintah terus menggalakkan vaksinasi covid-19 terhadap populasi rentan seperti lansia dan anak-anak usia 6-11 tahun. Sebab, tubuh kelompok ini sensitif terhadap virus.

Masih dalam penjelasan Ronny, pada dasarnya omicron sama dengan varian covid-19 yang lain. Hanya saja, ketika terserang omicron, banyak yang mengeluh merasakan nyeri pada tenggorokan.

Gejala-gejala yang ditimbulkan omicron juga seperti flu atau faringitis (radang pangkal tenggorokan) biasa. "Kalau delta itu banyak yang ditemukan orang yang kehilangan penciuman dan perasa," sebut Ronny.

Kendati demikian, Ronny merekomendasikan agar orang yang mengalami gejala-gejala tersebut segera melakukan tes antigen maupun PCR.

"Tujuannya untuk memastikan flu biasa atau covid-19. Sehingga rantai penyebarannya bisa diputus," imbuhnya.

Kebijakan masa isolasi mandiri (isoman) dan anjuran obat-obatan yang dikonsumsi bagi penderita omicron pun berbeda. Pemerintah menganjurkan untuk melakukan isoman selama 10 hari tanpa harus melakukan diagnosa covid-19.

Namun, untuk memangkas masa isoman, penderita harus melakukan isoman selama 5 hari. Kemudian pada hari keenam perlu mengantongi hasil PCR negatif covid-19.

"Boleh lepas masa isolasi, tapi tetap memperketat protokol kesehatan. Menurut penelitian virus ini bisa di dalam tubuh kita bisa sampai 7-8 hari. Jadi lebih 7-8 hari, dia nggak bertambah. Makanya isolasi itu diambil 10 hari," terang wanita berhijab itu.

Selama menjalani masa isoman, Ronny mendorong masyarakat agar memperbanyak makanan bergizi dan mengonsumsi vitamin. Ia juga menganjurkan untuk meminum obat sesuai dengan keluhan.

Foto: Vaksinasi covid-19. (Dokumentasi)

Penulis: Maul

Share This Post
More Article