Main Image
Kota Tepian
School Life | 22 Jun 2020

Tahun Ajaran Baru, Kegiatan Belajar Mengajar Terapkan Protokol Kesehatan

 

968kpfm, Samarinda - Pemkot Samarinda melalui Dinas Pendidikan (Disdik), telah mempersiapkan tata cara pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) menjelang tahun ajaran baru.

Berdasarkan skema yang telah dirancang, pemkot akan mengaktifkan kembali KBM pada 1 Juli 2020, yakni saat memasuki fase relaksasi tahap ketiga. Hal tersebut diungkapkan Kepala Disdik Kota Samarinda, Asli Nuryadin, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Pria yang akrab disapa Asli ini memaparkan, pendidikan itu tidak bisa lepas dari penanganan tim Gugus Tugas Covid-19. Sesuai kalender pendidikan, pada tanggal 13 Juli nanti siswa-siswi sudah mulai melakukan KBM.

"Tapi untuk penerapannya nanti, kami masih menunggu regulasi yang lain dulu," kata Asli, Senin (22/6/2020).

Meski begitu, ujar Asli, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), serta tim Gugus Tugas Covid-19 dari pusat telah menyatakan bahwa tanggal 13 Juli 2020 para pelajar sudah mulai turun sekolah.

"Tapi ada berbagai syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah Samarinda harus menjadi zona hijau," ungkapnya.

Asli membeberkan, jika melihat tren, Kota Samarinda belum memenuhi syarat yang telah ditentukan. Apabila sudah masuk zona hijau dan mendapat persetujuan dari pimpinan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, yakni Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang, maka sekolah akan memulai KBM.

"Hanya saja, masih ada beberapa syarat lainnya yang harus dipenuhi," terangnya.

Beberapa syarat tersebut antara lain adalah menerapkan jaga jarak di setiap ruang kelas. Sehingga kapasitas ruang kelas pasti akan berkurang hingga setengahnya.

Asli menambahkan, jam belajar juga akan dikurangi untuk mempersingkat waktu. Normalnya KBM berjalan 45 menit, tetapi untuk nanti akan dipotong menjadi 20 menit dengan materi yang dipadatkan.

"Jadi para tenaga pengajar harus mawas diri untuk selalu meningkatkan kemampuannya," sebut mantan Kepala Bappeda Kota Samarinda itu.

Selain itu, lanjut Asli, sekolah juga akan menerapkan sistem buka tutup. Dia menjelaskan, separuh jenjang kelas akan turun sekolah pada hari Senin, sementara sisanya akan turun keesokan harinya.

"Bagi yang tidak turun, mereka tetap mendapat pembelajaran melalui daring. Ini kan terjadi karena ruang kelas tidak cukup akibat kapasitanya dikurangi," papar Asli.

"Kebijakan tersebut juga pasti akan berimbas ke tenaga pengajar. Karena keterbatasannya, praktis jumlah guru harus bertambah," sambungnya.

Walau sudah mempersiapkan skema KBM, namun Asli menyerahkan sepenuhnya kepada wali murid apakah mereka mengizinkan anaknya sekolah. Perihal pelaksanaan protokol kesehatan, pihak sekolah pasti sudah menyiapkan segala keperluannya.

Ketika disinggung soal Masa Orientasi Siswa (MOS), Asli membeberkan, pihaknya telah meminta kepada pihak sekolah untuk mempersiapkan profil. Selanjutnya, profil tersebut akan disebarkan kepada calon siswa, sehingga mereka tidak perlu turun ke sekolah.

"Sama halnya dengan SKL (Surat Keterangn Lulus). Anak-anak tidak eprlu mengambil karena sudah kami siapkan file pdf-nya. Aslinya nanti saja, yang penting bisa melampirkan bukti kelulusan saat mendaftar ke jenjang sekolah baru," pungkasnya.

Foto: Ilustrasi/Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah sebelum wabah Covid-19 melanda. Dokumentasi: Istimewa.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

---------

School Life, rubrik terbaru di KPFM Samarinda yang fokus melaporkan dunia pendidikan di tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. KPFM menganggap ini penting karena pendidikan merupakan jalan terbaik mencetak generasi muda berkualitas.

Share This Post
More Article