Main Image
Kota Tepian
Healthy Choice | 15 Jan 2021

Tak Ada Efek Samping, Dinkes Samarinda Ajak Warga Daftar Vaksin Covid-19

968kpfm, Samarinda - Pro dan kontra penggunaan vaksin di Indonesia masih terus terjadi sampai saat ini. Banyak yang menganggap bahwa vaksin yang dibeli pemerintah pusat dari perusahaan asal Tiongkok, Sinovac, masih belum memenuhi tahapan uji klinis dari World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia.

Namun, hal tersebut perlahan mulai terbantahkan saat Indonesia mulai melakukan proses vaksinasi secara massal, terhitung sejak 13-14 Januari 2021 di setiap daerah. Kabid P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, dr Osa Rafshodia menyebutkan, dari puluhan orang yang telah disuntik vaksin, semua tidak mengalami keluhan apapun.

"Setelah menerima vaksin, mereka dimonitor selama 30 menit untuk melihat apakah ada efek samping atau tidak. Namun semua yang mendapat vaksinasi tidak ada keluhan apapun seperti demam, batuk pilek, nyeri. Jadi bisa dikatakan vaksin ini aman," tegas Osa, Jumat (15/1/2021).

Berdasarkan data yang ada, seharusnya pejabat publik atau tokoh masyarakat yang menerima vaksin di Kota Tepian berjumlah 20 orang. Akan tetapi, sesuai daftar penerima vaksin yang ada, hanya sekitar 17 pejabat dan tokoh masyarakat yang lolos proses skrining.

"Kalau tidak salah ada 3 orang tadi yang tidak lolos screening. Rata-rata yang tidak lolos tekanan darahnya cukup tinggi," imbuhnya.

Osa menjelaskan, setelah mendapat suntikan, tim dokter tetap memantau perkembangan kesehatan penerima vaksin sampai menerima dosis kedua yang akan dilakukan pada 28 Januari 2021 nanti. Jika penerima vaksin mengalami efek samping, Pemkot Samarinda sendiri sudah menyediakan hotline 112 untuk mengarahkan tindakan selanjutnya.

"Nantinya mereka (hotline 112) akan mengarahkan seperti sistem kesehatan yang ada sekarang. Jadi seperti biasa, tidak ada jalur khusus vaksinasi, semua terintegrasi dengan pelayanan yang sudah ada," ungkap Osa.

Lebih lanjut, Osa berpesan kepada masyarakat bisa mendaftar di laman website Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) supaya bisa menerima vaksin. Tentu dirinya berharap setiap orang yang sudah terdaftar dan menerima pesan, mau untuk disuntik vaksin.

"Yang jelas vaksin ini aman dan sudah dinyatakan halal oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia)," pungkasnya.

Foto: Kabid P2P Dinkes Samarinda, dr Osa Rafshodia. Dokumentasi: KPFM Samarinda.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More Article