KPFM SAMARINDA - Universitas Mulawarman (Unmul) melaksanakan webinar dengan tema perspektif akademik dari pandemi Covid-19. Mengusung dua subtema, gelaran ini berlangsung via aplikasi zoom. Disaksikan langsung Rektor Unmul Masjaya, Wakil Rektor Bidang Akademik UNMUL Mustofa Agung Sardjono, dan Ronny Isnuwardana sebagai peserta program Doctoral Epidemiologi Klinis, Mahidol University, Thailand.
Wakil Rektor Bidang Akademik UNMUL Mustofa Agung Sardjono menerangkan mengenai sosialisasi kebijakan akademik terkait masa pandemi Covid-19.
Dalam webinar tersebut, dia menyampaikan proses belajar mengajar harus tetap dilaksanakan meski tidak bertatap muka dan memanfaatkan teknologi yang ada.
"Meski begitu, harus tetap menjaga produktifitas dan kualitas SDM dan lembaga," kata Mustofa.
Mustofa meyakinkan, dalam proses akademik di tengah masa darurat corona ini, pasti ada saja kendala yang dihadapi, seperti kendala aturan atau kebijakan.
"Namun, dalam pembelajaran daring, peserta didik harus mempunyai kesempatan untuk menanyakan dari setiap materi yang disampaikan," terangnya.
Di samping itu, ada pula pemberian perpanjangan waktu kepada mahasiswa yang masa studinya berakhir pada 30 Juni 2020.
"Seminar ujian kami prioritaskan untuk yang mampu menyelesaikan tugas akhir yang didukung oleh universitas," sebut dia.
Kemudian, Mustofa membicarakan soal penelitian. Menurut dia, mahasiswa diperbolehkan untuk memodifikasi atau melakukan perubahan atau pergantian topik penelitian.
"Terutama yang penelitian di lapangan dan melibatkan masyarakat banyak. Kami perbolehkan mengganti. Namun harus konsultasi terlebih dahulu. Konsultasinya pun via daring," urainya.
Sementara itu, terkait pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat atau saat ini disebut Kuliah Kerja Nyata (KKN) alternatif atau KKN Kondisi Luar Biasa, bakal dilakukan berbasis pada layanan masyarakat.
Dalam hal tersebut, diutamakan yang berbasis pada keahlian mahasiswa dan dosen pendamping lapangan (DPL).
"Kegiatan-kegiatan sosial dalam penanganan kondisi dan dampak Covid-19 dapat diminta sebagai penyetaraan KKN "beban" dan "ruh" KKN tetap perlu dipertimbangkan," lanjut Mustofa.
Adapun untuk seleksi penerimaan mahasiswa baru pada proses SBMPTN tetap melaksanakan ujian tertulis. Namun, ujian tertulis berbasis komputer (UTBK). Bahkan, kegiatan terkait akademik lainnya POMB, PKKMB dan wisuda akan meliput perkembangan bencana Covid-19, jika tidak kunjung kembali ditiadakan atau bentuk lainnya.
Foto: Wakil Rektor Bidang Akademik UNMUL Mustofa Agung Sardjono. Dokumentasi: KPFM Samarinda.
Penulis: Maul