968kpfm, Samarinda - Vaksinasi kepada pelajar mulai digenjot oleh Pemkot Samarinda. Hal tersebut dilakukan agar sekolah bisa menggelar pembelajaran tatap muka (PTM), meski dalam kondisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis level.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun menyampaikan, dirinya telah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda, Asli Nuryadin untuk mempersiapkan PTM. Rencananya, Pemkot Samarinda akan melakukan uji coba PTM secara penuh kepada dua sekolah.
"Sesuai arahan pak presiden, bagi sekolah yg sudah melakukan vaksinasi boleh menggelar PTM. Kami lagi menyiapkan persiapan vaksin Sinovac khusus pelajar. Kalai tidak bisa dua, kami ingin membuka satu sekolah pemuh untuk pelaksanaan PTM," ucap Andi Harun.
"Tentu harus ada prosedurnya. Yakni atas izin orang tua, semuanya sudah vaksin, dan area sekolah dibentuk sebagai area non covid karena kita harus mulai menghadapi situasi ini," sambungnya.
Orang nomor satu di Samarinda ini menuturkan, dirinya telah menjalin komunikasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim untuk meminta ketersediaan vaksin Sinovac. Mengingat hanya vaksin keluaran Tiongkok tersebut yang diperbolehkan untuk disuntikkan kepada pelajar.
Walau merencanakan pelaksanaan PTM secara penuh, Andi Harun tetap meyakinkan bahwa prosesnya nanti sesuai protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Bahkan jam belajar juga akan dikurangi mengingat anak-anak ini sudah lama belajar di rumah secara daring, sehingga fisik dan mentalnya belum sepenuhnya siap.
"Jadi kami lakukan secara bertahap. SMP dulu dibuka. Untuk SD mungkin nanti dulu. Semoga dalam pekan depan pelaksanaan PTM sudah bisa dilakukan," harapnya.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Samarinda, Asli Nuryadin, dulu pihaknya mengejar dua target agar bisa menggelar PTM, yakni persetujuan orang tua serta vaksinasi bagi pendidik dan tenaga pendidik. Tetapi syaratnya kini bertambah yaitu seluruh murid harus disuntik vaksin.
"Untuk vaksinasi pelajar baru 2 sekolah. SMPN 36 dan SMPN 22 Samarinda. Ada rencana lagi akan menyasar pelajar di SMPN 1 Samarinda sesuai permintaan Wali Kota," ungkap Asli.
Disinggung mengenai kesiapan sekolah, Asli menjelaskan bahwa sebenarnya banyak sekolah di Kota Tepian yang sudah siap menggelar PTM. Contohnya 14 sekolah yang masuk dalam program sekolah tangguh tahap pertama dan 71 sekolah dalam program sekolah tangguh tahap kedua.
Tetapi karena ketersediaan vaksin yang masih terbatas membuat Pemkot Samarinda tak bisa membuka sekolah tersebut secara serentak. Perihal prokes, lanjutnya, secara umum sekolah yang masuk dalam program sekolah tangguh juga sudah memenuhi syarat yang ditentukan.
"Tapi kembali lagi ke stok vaksin. Pelajar ini kan hanya boleh disuntik vaksin Sinovac. Itulah yang kami belum siap. Kalau prokes dan kelayakan sekolah semuanya sudah siap," tandasnya.
Meski begitu, Asli tetap menggeber persiapan pelaksanaan PTM penuh untuk dua sekolah sesuai arahan Wali Kota Samarinda. Untuk sekolah lain juga akan diusulkan di dalam rapat, hanya saja segala keputusan akan bergantung kepada orang nomor satu di Kota Tepian nantinya.
Foto: Vaksinasi covid-19 di SMP Negeri 22 Samarinda, yang ditinjau Presiden Joko Widodo, Selasa (24/8) lalu. (istimewa)