Main Image
Kota Tepian
School Life | 03 Jun 2020

Wacanakan Pembatasan Kegiatan Belajar, Sekolah Tunggu Arahan Pemerintah Pusat

968kpfm, Samarinda - Wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) belum menunjukkan tanda akan mereda. Namun, Pemkot Samarinda tetap kukuh memberlakukan kebijakan relaksasi terhadap aktivitas publik.

Pemkot Samarinda tengah mengkaji tata cara mengembalikan kegiatan belajar mengajar (KBM) di Kota Tepian menjelang tahun ajaran baru, tepatnya Juli mendatang.

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Samarinda beserta sejumlah sekolah pun masih menunggu arahan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) guna menyongsong tahun ajaran baru.

Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 027 Samarinda, Wahidah menuturkan, jika nanti sudah mendapat lampu hijau dari pemerintah untuk melaksanakan KBM, pihaknya telah menyiapkan skema penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah.

"Untuk wastafel kami sudah punya, tapi nantinya akan kami tambah sebanyak 12 buah. Jadi semua wastafel akan tersedia dari depan gerbang sampai area dalam sekolah," ucap Wahidah, Selasa (2/6/2020).

Wahidah menjelaskan, dalam skema yang telah dirancang untuk pelaksanaan KBM 17 Juli mendatang, SDN 027 Samarinda akan menerapkan pembatasan terhadap muridnya. Bahkan berdasarkan rencana awalnya, dalam satu kelas nanti hanya akan diisi 15-17 orang saja.

"Ini baru rencana awal. Setiap murid juga akan duduk berjarak. Tapi ini baru rencana karena kami masih menunggu arahan dari pusat," katanya.

Jika rencana ini mulai berlaku, ujar Wahidah, maka pihaknya akan membagi dua kelompok dalam satu kelas, sehingga kegiatan belajar juga akan dilakukan secara bertahap.

Pembagian ini dilakukan lantaran kapasitas ruang sekolah tidak memadai. Praktis, jam pelajaran nantinya akan terpangkas jika dibandingkan saat kondisi normal.

"Memang terpangkas, tapi itu kan sementara," sebutnya.

Perihal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di jenjang SD yang akan berlangsung pada tanggal 9-11 Juni, Wahidah memaparkan, pendaftaran bisa dilakukan secara daring.

Tetapi, Wahidah juga tidak menutup pintu bagi peserta yang mendaftar langsung ke sekolah. Kebijakan ini ditujukan bagi orang tua yang tidak bisa mengakses secara online, jadi mereka bisa langsung datang ke sekolah.

"Kalau tidak mengerti (pendaftaran online) dan tidak punya android bisa datang ke sekolah, kami siapkan panitia juga," pungkasnya.

Foto: Ilustrasi kegiatan belajar mengajar/jawapos.com. Dokumentasi: Istimewa

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More Article