968kpfm, Samarinda - Musibah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terus mengintai saat Samarinda memasuki musim kemarau. Tercatat selama periode Juli hingga awal Agustus 2023, sudah lima kali terjadi kebakaran lahan di Kota Tepian.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, Suwarso menuturkan, selama periode tersebut sudah terdata lima titik lahan yang terbakar, di mana rincian wilayahnya berada di kawasan Samarinda Utara sebanyak tiga titik, kemudian yang terbaru di Palaran sebanyak dua titik.
"Jadi total sudah ada lima titik kebakaran lahan yang terjadi di Samarinda selama memasuki musim kemarau tahun ini," ungkap Suwarso, Kamis (3/8).
Suwarso berujar, terdapat dia faktor penyebab kebakaran lahan di Kota Tepian. Faktor pertama adanya pembukaan lahan yang disengaja oleh masyarakat dengan cara dibakar untuk membuat kebun. Lalu faktor lainnya adalah adanya masyarakat yang membuang puntung rokok di area lahan yang mudah terbakar.
"Kadang jika masyarakat ada acara, itu mereka memotong rumput ilalang agar terlihat bersih. Namun caranya yang salah, terkadang dengan cara dibakar," imbuhnya.
Oleh sebab itu, Suwarso berpesan kepada masyarakat agar tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar, ataupun membakar sampah di area lahan yang mudah terbakar.
"Masyarakat wajib mengingatkan kepada lingkungannya untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar untuk mencegah darurat karhutla," tandasnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima04 Aug 2023