968kpfm, Samarinda - Hujan deras selama kurang lebih dua jam pada Minggu (29/8) kembali memunculkan permasalahan klasik di Kota Tepian, yakni banjir dan tanah longsor.
Data yang didapat KPFM dari Info Taruna Samarinda (ITS), pada Senin (30/8) pukul 09.15 WITA, terdapat 5 titik di Kota Tepian yang terendam banjir dengan ketinggian bervariasi.
Berdasarkan pantauan di lapangan, air masih tinggi di kawasan Pal Besi, Jalan Padat Karya di Kelurahan Loa Bakung.
Sementara itu, tiga titik di Samarinda juga mengalami musibah tanah longsor. Sama seperti banjir, titik terparah tanah longsor berada di Jalan Padat Karya, RT 48, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang.
Salah satu warga terdampak, Rita (33) menyebutkan bahwa musibah tanah longsor ini terjadi sangat cepat.
"Waktu itu saya mau salat maghrib. Ketika melihat keluar, air dari atas tidak lewat parit lagi, tapi melalui halaman rumah. Saat kami sudah turun ke bawah, tanah dari atas langsung menutupi rumah kami," ucap Rita, Senin (30/8).
Meski seluruh keluarganya selamat, ibu dua anak ini tidak bisa mengevakuasi barang berharganya. Rita menyebutkan, dua sepeda motornya sampai saat ini masih tertimbun longsor dan belum ditemukan.
"Ada 10 motor yang tertimbun awalnya. Sebagian sudah dikeluarkan. Namun dua motor saya sampai saat ini masih tertimbun," sebut Rita.
Lebih lanjut, sampai saat ini Rita beserta keluarganya belum menerima bantuan sama sekali. Dia juga berharap agar pemerintah bisa membantu menyingkirkan material tanah yang menumpuk di halaman rumahnya.
"Belum ada bantuan sampai kini. Kami harap sih setidaknya pemerintah bisa membantu kami membersihkan material tanah ini," tutupnya.
Di tempat terpisah, Wali Kota Samarinda, Andi Harun telah melakukan rapat dengan Dinas PUPR Samarinda, BPBD Samarinda, serta Camat dan Lurah di seluruh Kota Tepian untuk meninjau langsung musibah ini.
"Jadi saya perintahkan Dinas PUPR dan BPBD Samarinda untuk membantu pembersihan area-area yang terendam banjir atau longsor," ucap Andi Harun.
Ketika disinggung mengenai upaya mitigasi di kawasan tersebut, Andi Harun menuturkan bahwa beberapa rumah di lokasi longsor memang terletak di kaki gunung sehingga rawan longsor. Oleh sebab itu, dirinya berharap agar pemilik rumah bisa pindah mengingat dampak jangka panjangnya yang cukup berbahaya.
"Nanti kami coba koordinasikan. Semoga nanti ada pertimbangan teknis dari instansi terkait," tuturnya.
Perihal banjir, orang nomor satu di Kota Tepian ini meminta masyarakat agar bersabar karena permasalahan ini tak bisa diselesaikan dalam waktu yang cepat.
"Perlu ada sinergitas dari semua pihak guna mengatasi permasalahan klasik ini," pungkasnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima30 Aug 2021