Main Image
Ekonomi
Ekonomi | 21 Nov 2022

Luncurkan Aplikasi Orbit, PT Pelabuhan Tiga Bersaudara Terapkan Sistem Daring di Perairan Muara Berau

968kpfm, Samarinda - Guna mempermudah aktivitas Ship sto Ship (STS) di Muara Berau, Kutai Kartanegara, PT Pelabuhan Tiga Bersaudara (PTB) meluncurkan sistem berbasis digital.

Dalam peluncuran aplikasi berbasis web, bernama Orbit tersebut, PTB menggandeng Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia dan KSOP Samarinda. Acara yang berlangsung di Samarinda, Senin (21/11) itu, juga disaksikan stakeholder PTB.

Peluncuran aplikasi tersebut, tidak terlepas dari penunjukkan PT PTB oleh Kementerian Perhubungan sebagai operator pelaksana kegiatan pengusahaan jasa kepelabuhanan terminal alih muat barang. Tepatnya di Muara Berau, setelah pertama kali mendapat Izin Badan Usaha Pelabuhan atau BUP pada 2010.

Direktur Pengembangan Bisnis PT PTB, Kamaruddin Abtami menyebutkan, pengembangan sistem berbasis daring ini telah dilakukan sejak 2020.

"Sistemnya dibangun ini untuk pelayanan jasa kapal secara online yang terintegrasi ke inaportnet online," kata Kamaruddin, usai kegiatan peluncuran Orbit di Hotel Mercure Samarinda.

Ia menjelaskan, pengguna jasa yang bergerak di aktivitas bongkar muat barang, masuk ke dalam sistem Orbit. Perusahaan tersebut akan masuk dalam sistem inaportnet daring milik Kementerian Perhubungan.

Sehingga, tidak ada lagi kapal-kapal yang masuk ke pelabuhan STS Muara Berau, yang tidak terdata. "Sistemnya terintegrasi. Jadi semuanya terdata. Akan sinkron dengan data pemerintah (kementerian) perhubungan, bea cukai dan KSOP. Sehingga kita bisa tahu jumlah kapal tiap bulannya masuk dan tidak loss pendapatan negara (PNPB)," terangnya.

Manfaat yang didapat dari Orbit, lanjut Kamaruddin, setiap pengguna jasa bisa mengajukan permohonan kapan saja dan di mana saja. Namun, sistem pendukung seperti jaringan internet berjalan dengan baik. Jadi, biaya yang dikeluarkan pengguna jasa dapat diminimalisir.

Cara registrasi pada aplikasi Orbit terbilang mudah. Pengguna jasa hanya masuk dalam system kemudian melakukan registrasi dan submit dokumen izin yang dimiliki.

"Nanti sistem ini akan menotifikasi berapa tagihan, dan lainnya dari setiap pengguna jasa dalam rangka pelayanan dan pemanduan kapal," kata Kamaruddin.

PTB, kata Kamaruddin, melayani ribuan kapal yang melakukan transfer ship to ship di perairan Muara Berau, baik berbendera Indonesia dan asing.

Menurut data yang disampaikannya, pada 2021 terdapat 257 Mother Vessel berbendera Indonesia. Artinya, jika bicara pemandu berarti ada 514 gerakan keluar-masuk kapal di pelabuhan ship to ship Muara Berau.

Kemudian, ada 2.888 gerakan kapal asing yang keluar masuk dalam pelabuhan ship to ship setiap tahunnya. Lalu ada 23.760 tongkang tugboat.

"Artinya dalam sebulan kita bagi dan angka itu tidak jauh berubah dalam sebulan ada 140 mother vessel yang masuk pelabuhan ship to ship Muara Berau dan ada 1.300 tongkang dalam sebulan," paparnya.

Kamaruddin mengungkapkan, setelah aplikasi Orbit ini, pihaknya bakal mengembangkan sistem hingga ke bongkar muat barang.

Di lokasi yang sama, Kasubdit Sistem Informasi Direktorat Lalu Lintas Angkatan Laut, Kementerian Perhubungan RI, Eko Sudarmanto mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh PT PTB.  

"Ini gayung bersambut. Ketika kami melakukan kebijakan semua pelayanan harus melalui digitalisasi disambut baik oleh badan usaha menyesuaikan diri," sebutnya.

"Hari ini aplikasi orbit yang dibangun oleh PT PTB sudah integrasi dengan sistem inap online yang dibangun oleh Kemenhub. Jadi sistem inaportnet online ini akan diberlakukan pada semua pelabuhan," ucap Eko menambahkan.

Eko melanjutkan, peluncuran aplikasi yang dibuat oleh PT PTB merupakan pertama di Samarinda setelah keluar Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 8/2022. Kedepan semua Pelabuhan akan menyesuaikan sesuai peraturan tersebut.

Eko juga mengakui, banyak pelabuhan di Indonesia belum menerapkan sistem daring. Itu karena kendala terkendala infrastruktur, jaringan internet dan lainnya.

Namun, kabar baiknya, di Indonesia ada sekitar 260 pelabuhan dan 109 pelabuhan sudah menggunakan sistem berbasis online. "Target 2023 semua Pelabuhan akan menggunakan tuntas menggunakan online," pungkasnya.

Penulis: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵