968kpfm, Samarinda - Perumdam Tirta Kencana Samarinda terus melakukan inovasi. Terdapat tiga inovasi yang dicanangkan perusahaan pengelola air bersih tersebut.
Yakni, smart water, aplikasi Lapor Bayar (Layar), dan pemberian subsidi bagi warga miskin dan miskin ekstrem berupa pemotongan pemakaian rekening air bulanan.
Direktur Teknik Perumdam Tirta Kencana Samarinda, Ali Rachman menerangkan, pada 2023 ini, pihaknya menggandeng Telkom untuk pemasangan smart water meter. Teknologi itu, memanfaatkan internet of things (IoT) yang disematkan pada perangkat water meter. Sehingga dapat dipantau pemakaian bulanan sambungan rumah (SR) dari control room perumdam.
"Rencananya kami ganti sebanyak 2.500 unit, bertahap hingga lima tahun ke depan. Sasarannya adalah SR di perumahan kerana dianggap lebih mudah dalam pemantauan," kata Ali, kepada wartawan, usai peluncuran aplikasi di Hotel Bumi Senyiur, Senin, 13 Maret 2023.
Ali mengucapkan, anggaran yang digelontorkan untuk smart water ini mencapai Rp 1,5 miliar dari Perumdam. Ia mengingatkan, warga mesti menjaga alat tersebut. Jika hilang, pergantian merupakan tanggung jawab pelanggan dengan biaya sekitar Rp 600 ribu.
"Alat itu pakai baterai, dengan masa pakai hingga lima tahun. Jaringan internetnya juga tidak bercampur dengan pemilik rumah. Seluruhnya menjadi tanggung jawab telkom," ucapnya.
Dilanjutkan Ali, kerja sama juga dijalin Perumda Air Minum Tugu Tirta Malang, terkait penekanan non-revenue water (NRW) lewat pemasangan alat district meter area (DMA). Bahwa tahun ini pihaknya juga mengucurkan dana sebesar Rp 10 miliar untuk memasang 12 perangkat DMA, menambah perangkat yang sudah dipasang sebelumnya, sehingga di akhir 2023, total alat terpasang sekitar 26 unit.
"Kami belajar dari Perumda Tugu Tirta Malang karena memiliki pengalaman lebih. Di Malang, sekitar 279 DMA terpasang. Target kami dengan alat yang ada bisa mengurangi minimal 1 persen NRW dari catatan terkini sekitar 36 persen dari produksi," terangnya.
Sementara itu, bantuan kepada warga miskin akan diberikan subsidi pemakaian 10 kubik per bulan bagi warga miskin dan 20 kubik bagi warga miskin ekstrem.
Ali memaparkan, data warga yang bakal menerima subsidi tersebut berasal dari hasil verifikasi Dinas Sosial (Dinsos) Samarinda, yang mencakup seribu pelanggan.
"Pada awal yang lolos verifikasi faktual sekitar 20 SR, dan bertahap bertambah karena kami perlu memastikan kondisi lapangan. Nantinya pemakaian di bawah 10 kubik atau 20 kubik, digratiskan. Yang dibayarkan adalah di atas batas pemakaian itu," jelasnya.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun memberi apresiasi upaya Perumdam Tirta Kencana. Ia menyebutkan, inovasi ini adalah good public service. Menurutnya, langkah tersebut merupakan awal tata kelola pelayanan air yang bermanfaat baik, bagi sisi pelanggan maupun perumdam sendiri.
Program pemasangan smart water, kata Andi, diharapkan bisa memberikan transparansi ke masyarakat terkait pemakaian air. Begitu juga program penekanan NRW kerja sama dengan Perumda Air Minum Tugu Tirta Malang, supaya bisa berjalan dengan lancar.
"Semakin banyak air yang bisa disalurkan, semakin banyak warga yang merasakan manfaat," sebut orang nomor satu di Samarinda itu.
Mengenai bantuan sosial ke masyarakat, politikus Partai Gerindra Kaltim itu menuturkan, bahwa program tersebut bagian dari upaya pemkot untuk mengalokasikan dana agar tetap sasaran.
"Harus tahu problemnya. Agar programnya benar, eksekusinya benar. Agar anggaran yang dialokasikan tepat sasaran," tandasnya.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima14 Mar 2023