968kpfm, Samarinda - Polisi merilis hasil pemeriksaan dua pengamen yang melakukan perusakan bus hingga menyebabkan seorang anak perempuan berusia 7 tahun mengalami luka parah di bagian kepala.
Kejadiannya Selasa (22/11) di Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Harapan Baru, Loa Janan Ilir.
Kini kedua pelaku berinisial RM dan MH telah diamankan di Mapolsek Samarinda Seberang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Saat konferensi pers di Mapolsek Samarinda Seberang, dalang dari perusakan bus dan penganiayaan ini, MH mengatakan bahwa dirinya gelap mata melakukan hal tersebut karena sang istri yang tengah mengandung terkejut mendengar klakson bus.
"Memang kami jalan kaki agak ke tengah jalan. Saat itu bus itu berjalan laju dan membunyikan klakson sehingga istri saya kaget. Karena kesal saya refleks memukul badan bus. Kalau yang melempar kursi plastik itu saya. Tapi yang melempar kayu hingga anak-anak terluka itu teman saya (RM)," ujar MH, Kamis (1/12).
"Selain itu saya juga sebelumnya menenggak miras. Jadi saat kejadian efeknya masih terasa. Kami baru tahu kalau ada yang terluka saat diamankan oleh polisi," sambung pemuda yang tinggal di kolong Jembatan Mahakam ini.
Walau mengaku menyesal, namun nasi sudah menjadi bubur. MH hanya bisa pasrah tidak bisa bertemu dengan istrinya yang tengah hamil 3 bulan.
Di sisi lain, Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli menyatakan bahwa kondisi korban yang masih berusia 7 tahun kini sudah semakin membaik. Tetapi bocah perempuan itu masih terus menjalani perawatan karena mengalami luka robek cukup besar dan cedera tulang tengkorak yang cukup parah.
"Korban sudah bisa berbicara normal dan beraktivitas seperti biasa," sebutnya.
Tindakan nekat MH dan RM ini membawanya mendekam di balik jeruji besi, serta terancam Pasal 170 KUHP tentang tindak pidana penganiayaan dan terancam kurungan penjara 5 tahun lamanya.
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima02 Dec 2022
