Pendengar KP (Samarinda) - Senin (18/3) sore, sekitar pukul 15.00 WITA, puluhan mahasiswa dari sejumlah universitas di Samarinda menyemuti Kantor Komisi Pemilihan Umum atau KPU Kaltim, Jalan Basuki Rahmat II, Samarinda.
Massa mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Garda Kaltim tersebut menggelar aksi demonstrasi dengan berbagai macam tuntutan. Satu di antaranya mendesak KPU Kaltim untuk mewujudkan Pemilu 2019 yang berintegritas.
Hanya saja, aksi baku dorong antara pendemo dan aparat kepolisian tak terhindarkan, ketika para mahasiswa tersebut memaksa untuk masuk Gedung KPU Kaltim.
Suasana kian memanas, saat massa membakar ban bekas di badan jalan. Sehingga membuat arus lalu lintas di kawasan tersebut sempat mengalami kemacetan. Terlebih, Jalan Basuki Rahmat II telah diterapkan jalur satu arah sejak 15 Maret 2019.
Kepada KPFM, Humas Aliansi Garda Kaltim Muhammad Reza Munandar mengatakan, Pemilu 2019 ini tidak dirasakan oleh masyarakat. Menurut dia, masih banyak warga Samarinda yang masih bingung untuk memahami Pileg (Pemilihan Legislatif) dan Pilpres (Pemilihan Presiden).
"Mereka (masyarakat) hanya dikenalkan pada calegnya saja. Lima tahun ke depan mereka hanya dapat janji-janji politik yang tidak ada ujungnya," kata Reza, Senin (18/3).
Menanggapi perkara ini, Pelaksana harian Ketua KPU Kaltim, Suardi menerangkan, mewujudkan Pemilu 2019 yang berintegritas merupakan komitmen KPU Kaltim.
Suardi menambahkan, aspirasi para mahasiswa tersebut memang harus ditampung. Dia pun berterima kasih kepada peserta aksi telah mengingatkan persoalan ini kepada KPU Kaltim sebagai penyelenggara Pemilu 2019.
"Kita selaku penyelenggara pemilu di tingkat provinsi dan jajaran kabupaten/kota bahkan sampai KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) punya komitmen yang sama, menyelenggarakan pemilu secara berintegritas," ucap Suardi, Senin (18/3).
Aksi demonstrasi ini berakhir sekitar pukul 15.40 WITA selepas azan Ashar. Tak diperbolehkan masuk untuk menemui pihak KPU Kaltim, massa membubarkan diri setelah mendapat arahan dari petugas kepolisian.
"Kalau misalnya semua masuk, tentu keterbatasan ruangan," tutup Suardi.
Dokumentasi: KPFM Samarinda/Maulani Al Amin
Penulis: Maul
Editor: *
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima18 Mar 2019