Main Image
Kota Tepian
Kota Tepian | 14 Jul 2020

Mahasiswa Tewas Gantung Diri, Diduga Depresi Karena Skripsi Belum Selesai

968kpfm, Samarinda - Seorang pemuda berinisial BP ditemukan tewas dalam kondisi leher terikat dengan seutas tali yang tergantung di atas plafon. Penemuan mayat tersebut berlokasi di Jalan Pemuda 2, Kecamatan Sungai Pinang, Sabtu (11/7/2020).

Kanit Reskrim Polsek Sungai Pinang, Iptu Fahrudi memastikan bahwa kasus ini murni bunuh diri. Lantaran tidak ditemukan tanda-tanda tindak kekerasan dalam hasil visum.

"Kalau dilihat kondisi fisiknya, kemungkinan sudah meninggal lebih dari 8 jam," kata Fahrudi, Senin (13/7/2020).

Informasi yang dihimpun KPFM, BP adalah mahasiswa angkatan tahun 2013 yang kuliah di salah satu perguruaan tinggi di Samarinda. Kuat dugaan BP mengakhiri hidup lantaran depresi tak dapat menyelesaikan skripsi atau tugas akhir sebagai syarat meraih Starta (S) 1.

Fahrudi menjelaskan, ihwal tersebut berdasarkan keterangan saksi mata sekaligus kakak angkat BP. Pemuda usia 25 tahun itu sering mengeluh, judul skripsi yang diajukan tak kunjung dapat persetujuan dari dosen.

"Pengakuan kakak angkatnya, skripsinya selalu dibolak-balik dosennya, sehingga mulai depresi," sebut Fahrudi.

Sementara itu, Muhammad Noor selaku dekan fakultas di perguruan tinggi wadah BP menimba ilmu menyebutkan, sebenarnya BP telah menyelesaikan seminar proposal dari skripsi yang disusunnya.

Menurut Muhammad Noor, jalan BP untuk mendapatkan status sarjana terbuka lebar.

"Tentu kami ingin agar dia bisa menyelesaikan studinya. Karena tahapan seminar proposal sudah dilaluinya," terang Muhammad Noor, Senin (13/7/2020).

Padahal dari penjelasan Noor mengenai keputusan rektor, mahasiswa angkatan 2013 yang telah memenuhi syarat, salah satunya yakni telah menyelesaikan tahapan seminar proposal, berhak mendapat keringanan perpanjangan masa studi hingga 31 Desember 2020.

"Tanggal 24 Juni lalu, yang bersangkutan telah menyelesaikan tahapan seminar proposal. Artinya kalau dikaitkan dengan surat edaran menteri dan rektor, dia punya kesempatan yang panjang untuk menyelesaikan studinya," terang Noor.

Pihak kampus tidak tinggal diam untuk menyelidiki perkara ini. Noor memaparkan, pihaknya beberapa hari terakhir mencari tahu bagaimana aktivitas BP dan pergaulannya sehari-hari.

"Jadi memang saya ada mendengar dia tergabung dalam sebuah pertemanan yang berisi 4 orang. Tiga orang temannya itu sudah selesai, jadi tinggal dia sendirian. Mungkin ini menjadi beban tersendiri baginya," beber Noor.

Sejauh ini, Noor belum ada menemukan kontak yang bisa dihubungi dari keluarga BP yang bermukim di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Noor menyebutkan, dari informasi yang pihanya terima, keluarga BP tidak mengetahui pasti kegiatan anaknya di sini.

"Kami juga berencana mendatangi keluarganya di PPU, untuk menyampaikan rasa duka cita sekaligus bersilaturahmi," pungkasnya.

Penulis: Fajar

Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵