Main Image
Benua Etam
Benua Etam | 20 May 2021

Mahulu Jadi Zona Hijau, Pemprov Kaltim Ingatkan Masyarakat Jangan Lengah

968kpfm, Samarinda - Asa untuk terbebas dari wabah Covid-19 kembali muncul tepat pada momen Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada Kamis 20 Mei 2021. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, terdapat satu kabupaten yang masuk kategori zona hijau, yakni Mahakam Ulu (Mahulu).

Saat ini penyebaran kasus Covid-19 di Benua Etam terus mengalami fluktuasi. Bahkan dalam kurun waktu 6 bulan lamanya, hampir tidak ada kabupaten/kota di Kaltim yang masuk kategori hijau atau tidak memiliki kasus aktif.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Padillah Mante Runa menuturkan, untuk pertama kalinya sejak November 2020 lalu, Mahulu kembali masuk dalam zona hijau. Tentunya tren tersebut harus diikuti oleh kabupaten/kota lain di Kaltim.

"Penting adanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Inilah yang diterapkan di Mahulu, sehingga hari ini (Kamis) mereka sudah terbebas dari Covid-19," ungkap Padillah, Kamis (20/5).

Terpisah, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, mengingatkan kepada masyarakat agar tidak terbuai dengan kondisi seperti saat ini. Menurutnya, zona yang diterapkan oleh Pemprov Kaltim sedikit berbeda dengan apa yang ditentukan pusat.

"Kalau zona yang kami buat ini berdasarkan jumlah kasus aktif. Berbeda dengan zona yang diterapkan pemerintah pusat. Kalau dari mereka ada beberapa parameter yang ditentukan, sehingga secara nasional kita masih masuk dalam zona oranye semua," kata Andi.

Selain itu, terang Andi, kondisi pergerakan kasus aktif di Kaltim masih cenderung dinamis. Hal ini disebabkan banyaknya laboratorium pemeriksaan yang tidak beroperasi ketika Hari Raya Idul Fitri.

"Praktis pasca hari besar umat Islam tersebut, laboratorium mulai beroperasi kembali dan kasus aktif mulai meningkat di atas seratus kasus. Belum lagi kita belum melihat dampak dari pergerakan masyarakat saat arus mudik dan balik," imbuhnya.

Oleh sebab itu, pihaknya tidak dapat melihat dampak pasca arus mudik dan arus balik lebaran dalam kurun waktu dua pekan saja. Butuh waktu sekitar dua bulan untuk melihat adakah lonjakan yang terjadi usai hari raya Idul Fitri.

"Hasil uji laboratorium kita kan tidak realtime, sehingga bisa saja hasil tesnya baru terlaporkan selang beberapa hari berikutnya," pungkasnya.

Penulis : Fajar
Editor : Iyan

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵