Main Image
Ekonomi
Ekonomi | 26 Dec 2024

Manfaatkan Program Perhutanan Sosial, Pemuda Labangka Sukses Kembangkan Budidaya Perikanan

968kpfm, PPU - Pemuda-pemudi yang berdomisili di Desa Labangka, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), mampu memanfaatkan program perhutanan sosial dari Kementerian Kehutanan dalam menaikkan taraf hidup masyarakat sekitar.

Dengan memanfaatkan pohon mangrove yang banyak tumbuh di wilayah mereka, para pemuda-pemudi ini mampu mengembangkan budidaya perikanan. Terdapat empat komoditi yang dikembangkan anak-anak muda di Desa Labangka, yakni udang tiger (windu), Ikan Bandeng, kepiting, serta rumput laut gracilaria di lahan tambak mereka.

Pengelola Tambak Labangka, Renanda Hanif Purwanto menuturkan, berkat dukungan Pj Gubernur, Akmal Malik, bersama Pemprov Kaltim, kini anak-anak muda di Labangka bisa panen perdana budidaya perikanan yang mereka kelola. Hanif menjelaskan, lahan yang mereka kelola sebanyak enam hektare dibagi tiga petak, dimana tambak utama seluas tiga hektare.

"Hasil perdana ini sementara diberikan kepada masyarakat. Selanjutnya, kita distribusi atau pasarkan di Balikpapan. Alhamdulillah empat bulan sudah panen," sebut Hanif ketika menerima kunjungan dari Pj Gubernur Kaltim pada Sabru (21/12).

"Untuk panen perdana satu tambak, kami berhasil memanen 300 kilogram kepiting, 300 kilogram ikan bandeng, 70-80 kilogram udang. Sedangkan rumput laut gracilaria, target kita 300-400 kilogram selama empat hingga lima bulan dibudidayakan," sambungnya.

Sementara itu, Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik, memberikan apresiasi terhadap upaya anak-anak muda di Labangka yang sukses mengelola budidaya perikanan di lahan mangrove yang tidak berfungsi. Ini merupakan pola perhutanan sosial yang disarankan oleh Kementerian Kehutanan, dimana masyarakat boleh untuk melakukan produksi komoditi, tetapi tidak boleh merusak ekosistem yang ada.

"Kita bisa lihat pola itu bisa berjalan di sini. Buktinya mangrovenya tetap bagus dan petambak juga bisa menekan biaya produksinya. Karena dengan pola seperti ini, kita tidak perlu lagi menyiapkan pakan. Mangrove menyiapkan makanannya. Sehingga udang, kepiting, bandeng, diberikan makan oleh rumput laut Greyailia yang kita tanam. Itu semuanya bisa dijual ke pasar dan bernilai ekonomi tinggi," jelas Akmal.

Menurut Akmal, ini merupakan lahan percontohan yang didukung oleh pemerintah provinsi kepada anak-anak muda di Labangka, agar mampu mengelola mangrove yang tak berfungsi tanpa merusak mangrove. Dia menginginkan, hal ini bisa ditiru oleh lokasi-lokasi lainnya di Benua Etam karena Kaltim memiliki potensi besar di budidaya perikanan.

Akmal sempat melakukan diskusi dengan warga di Labangka. Tercatat kurang lebih ada 200 hektare lahan mangrove tersedia di daerah Labangka. Apabila seluruh lahan itu dapat dimanfaatkan, maka Kaltim dapat memproduksi pangan sendiri tanpa harus mendatangkan dari Sulawesi dan Jawa.

"Kita akan menghadapi kebijakan bapak presiden untuk makan bergizi gratis kepada siswa. Pertanyaannya dimana bahannya. Makanya kalau ini bisa kita optimalkan, kita akan mampu menyiapkan kebutuhan itu untuk program kebijakan presiden sehingga biayanya dapat ditekan," imbuhnya.

Lebih lanjut, Akmal mendesak seluruh pihak dapat berkolaborasi mengembangkan lahan-lahan mangrove seperti ini mulai dari perangkat daerah, kepolisian, TNI, perbankan. Sehingga, petani nelayan khususnya anak muda bisa berkembang mengelola tambak di Kaltim," pungkasnya.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵