968kpfm, Samarinda - Tinggi Muka Air (TMA) Bendungan Lempake, Samarinda Utara mencapai 102 centimeter atau 1,2 meter, Selasa (19/20). Hal ini diakibatkan hujan deras yang mengguyur Samarinda beberapa waktu terakhir. Sehingga sejumlah daerah terendam banjir.
Badan Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Kementerian PUPR menilai, TMA Bendungan Lempake masuk dalam level awas.
Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan BWS Kalimantan IV, Adi Kusworo menjelaskan, status awas yang ditandai dengan warna merah berarti bahaya terhadap bendungan dan berkaitan dengan wilayah hilir.
"Untuk saat ini masyarakat yang bermukim di hilir harus bersiap akan kemungkinan air kiriman dari bendungan," sebut Adi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (19/10).
Kendati demikian, Adi mengklaim bahwa kondisi Bendungan Lempake tetap aman. Itu karena waduk tersebut memiliki tinggi 9,30 meter.
Ia mengatakan, ketinggian air masih berada di level 8,23 meter. Artinya, masih ada tinggi jagaan lebih dari 1 meter.
"Tinggi jagaan itu minimal 0,75 meter. Kalau sudah di bawah angka tersebut itu sudah bahaya. Untuk sekarang kondisinya masih aman," tegas Adi.
Adi menerangkan, banyak faktor yang menyebabkan TMA Bendungan Lempake naik. Pertama, curah hujan tinggi di kawasan Samarinda Utara. Pada Senin (18/10), prakiraan curah hujan (PCH) di Sungai Siring mencapai 214,5 milimeter.
Selain itu, faktor sedimentasi semakin memperparah daya tampung Bendungan Lempake. Adi memaparkan, awalnya bendungan ini mampu menampung debit air sebanyak 1,4 juta meter kubik air. Sekarang, hanya dapat menampung 600 ribu meter kubik.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi sedimentasi di Bendungan Lempake. Salah satunya dengan cara pengerukan dan normalisasi.
Adi menilai, perlu adanya pembangunan kolam retensi di kawasan Bendungan Lempake agar penanggulangan banjir bekerja maksimal.
"Solusinya tidak cukup hanya normalisasi saja. Harus ada kolam retensi dan perbaikan tata guna lahan di atas bendungan agar tidak terjadi sedimentasi, serta mengurangi beban Bendungan Lempake," pungkas Adi.
Catatan BPBD Samarinda, tiga wilayah terendam banjir
Imbas dari status Bendungan Lempake yang masuk level awas, beberapa kawasan di sekitar area bendungan terendam banjir dengan ketinggian bervariasi, mulai dari 40-60 centimeter.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Hambali mengungkapkan, terdapat 150 kepala keluarga (KK) di tiga rukun tetangga (RT) di sekitar Bendungan Lempake yang terendam banjir, yakni RT 28, RT 29 dan RT 30.
"Tidak hanya itu, berdasarkan data yang kami terima, ada 540 KK di 10 RT di kawasan Bengkuring dan satu RT di Perumahan Griya Mukti juga ikut terendam banjir," imbuh Hambali.
Sebagai upaya mitigasi, BPBD Samarinda telah mengerahkan satu unit perahu di sekitar Bendungan Lempake, serta 5 unit perahu di kawasan Bengkuring. Jumlah tersebut bisa saja bertambah jika kondisi banjir semakin parah dan warga butuh dievakuasi.
"Kami juga telah menyerahkan bantuan kepada 150 KK di sekitar Bendungan Lempake yang terdampak banjir," sebutnya.
Lebih lanjut, Hambali mengimbau kepada masyarakat yang bermukim di wilayah hilir Sungai Karang Mumus (SKM) agar waspada akan kemungkinan kiriman air dari kawasan hulu.
Sampai saat ini, TMA Bendungan Lempake mulai mengalami penurunan secara perlahan. Berdasarkan laporan yang diperoleh, ketinggian air sudah menyentuh angka 100 centimeter atau level siaga pada pukul 17.35 WITA.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima20 Oct 2021