968kpfm, Samarinda - Buntut ucapan Edy Mulyadi, yang diduga menghina dan melecehkan Kalimantan, Laskar Pemuda Adat Dayak Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (LPADKT-KU) mengancam akan menutup aktivitas kapal pengangkut batu bara di Sungai Mahakam.
Hal itu diutarakan Ketua LPADKT-KU, Vendy Meru saat melakukan aksi unjuk rasa di tengah perairan Sungai Mahakam, Senin (31/1).
Bermodal beberapa unit kapal kayu, organisasi masyarakat (ormas) ini membentuk barisan tepat di bawah Jembatan Mahakam agar tidak ada ponton batu bara yang lewat.
Selain itu, puluhan massa juga tampak berada di atas Jembatan Mahakam untuk memasang spanduk. Ada tiga pesan yang tertulis dalam spanduk tersebut yang intinya meminta Edy Mulyadi untuk datang ke Kaltim guna dihukum adat.
"Kami ingin buktikan apakah Kalimantan atau Kaltim tidak ada kontribusi kepada Indonesia. Oleh sebab itu, kami ingin menutup akses ponton batu bara karena ucapan Edy Mulyadi yang merendahkan tanah borneo," tegas Vendy Meru, Senin (31/1).
Lebih lanjut, kata Vendy, pihaknya baru akan menurunkan spanduk tersebut jika proses hukum Edy Mulyadi dan kawan-kawan sudah masuk ke tahap selanjutnya, yakni penetapan tersangka.
Selain itu, LPADKT-KU akan terus berjuang sampai Edy Mulyadi diproses secara hukum positif, maupun hukum adat yang ada di Kalimantan.
"Hal ini dilakukan agar menimbulkan efek jera sehingga tidak ada lagi 'Edy-Edy' lainnya yang berani merendahkan martabat Kalimantan, khususnya Kaltim," tandasnya.
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima01 Feb 2022