Main Image
Kota Tepian
Kota Tepian | 02 Sep 2021

Minta Temannya Dibebaskan, Kelompok Sopir Truk Unjuk Rasa Di Jalan Poros Samarinda-Bontang

968kpfm, Samarinda - Ratusan sopir truk yang tergabung dalam Persatuan Leveransir Bahan Bangunan (PLBB) Kota Bontang, menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Poros Samarinda-Bontang, tepatnya di depan Bandara APT Pranoto Samarinda, Rabu (1/9).

Informasi yang diterima KPFM, ada 300 armada truk yang berasal dari PLBB Bontang, Sangatta dan Samarinda. Adapun aspirasi yang ingin disampaikan para supir truk tersebut, pembebasan rekan mereka yang ditangkap Balai Gakkum KLHK Wilayah Kalimantan.

Ketua Sopir Truk PLBB Bontang, Saripuddin menerangkan, kejadian penahanan ini terjadi pada 26 Juni 2021 lalu.

Saat itu Muliyadi, sopir truk yang ditahan, sedang membeli batu gunung di Desa Suka Damai, KM 17 Jalan Poros Samarinda-Bontang.

"Ketika mau memuat (batu), datang tim dari Balai Gakkum KLHK Wilayah Kalimantan bersama tim dari Polres Kutai Timur (Kutim). Akhirnya sopir ini beserta truknya ditahan oleh mereka," ucap Saripuddin, Rabu (1/9).

Alasan penangkapan adalah Muliyadi membeli batu gunung di area hutan lindung.

Saripuddin menjelaskan, kelompoknya berkali-kali melakukan mediasi serta menemui pemerintah setempat untuk membantu rekannya yang ditahan. Namun tak membuahkan hasil.

"Kami hanya ingin rekan kami dan truknya dibebaskan. Kami di sini hanya mencari nafkah. Harapannya pemerintah bisa memfasilitasi karena ini bukan persoalan yang mendasar. Rekan kami hanya memuat batu gunung untuk kepentingan dan keperluan masyarakat umum," terangnya.


Sebabkan kemacetan di Jalan Poros Samarinda-Bontang

Minta-Temannya-Dibebaskan-Kelompok-Sopir-Truk-Unjuk-Rasa-di-Jalan-Poros-Samarinda-Bontang-3

Rencananya unjuk rasa tersebut akan digelar di depan Kantor Gubernur Kalimantan Timur lalu dilanjutkan di depan Balai Gakkum KLHK Samarinda. Berangkat dari titik kumpul di kawasan Jalan Soekarno Hatta Pukul 08.00 WITA, iring-iringan truk pengunjuk rasa sebanyak 300 unit itu harus terhenti tepat di depan Bandara APT Pranoto lantaran tak dapat izin masuk ke Kota Samarinda oleh kepolisian karena kondisi yang masih PPKM.

Diketahui pula dalam aksi ini Forum Gerakan Sopir Samarinda (FGSS) berencana ikut membantu aksi solidaritas dengan menurunkan 75 unit truk untuk mengiringi aksi dari PLBB Bontang dengan menunggu di kawasan Jalan DI Panjaitan tepat di depan kawasan Ruko Segiri 2 Samarinda.

Kemacetan diperkirakan mencapai 6 kilometer, baik dari sisi Samarinda maupun dari arah Bontang. Sebanyak 300 truk tersebut diparkirkan di bahu jalan poros Samarinda-Bontang.

Beberapa upaya telah dilakukan pihak kepolisian, baik melalui mediasi yang dipimpin oleh Kapolsek Sungai Pinang, Kompol M Jufri Rana, serta menurunkan Satuan Lalu Lintas Polresta Samarinda yang dipimpin oleh Kompol Wisnu Dian Ristanto.

Namun, kemacetan mulai teratasi setelah satuan Samapta Polresta Samarinda bersama satuan Brimob Polda Kaltim tiba di lokasi unjuk rasa. Kasat Samapta Polresta Samarinda, Kompol Ahmad Abdullah menuturkan, setelah pihaknya memberi pengertian kepada massa aksi, akhirnya mereka sepakat untuk membubarkan diri.

"Saya memberikan jaminan kepada mereka untuk melakukan mediasi ke Kantor Kejaksaan Tinggi Kaltim keesokan harinya. Nanti perwakilan mereka akan menyampaikan aspirasinya kepada petugas yang berwenang di sana," tegas Ahmad Abdullah.

Setelah mendapat jaminan, para sopir truk ini akhirnya sepakat untuk kembali ke Bontang. Secara perlahan, arus lalu lintas di Jalan Poros Samarinda-Bontang mulai pulih kembali setelah beberapa jam tak bisa dilalui kendaraan akibat demonstrasi dari para sopir truk ini.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵