KPFM SAMARINDA - Demi memastikan kesiapan cabang olahraga yang lolos ke PON Papua XX/2020 mendatang, KONI Kaltim menghelat monitoring perdana di tahun ini.
Atlet silat yang sedang berlatih di fitness center dan atlet panahan yang berlatih di Kompleks Stadion Sempaja, menjadi target dalam monitoring tersebut.
Kepada awak media, Ketua KONI Kaltim, Zuhdi Yahya mengatakan, semua cabang olahraga masih fokus di Training Center Desentralisasi Mandiri.
"Saya ingin memastikan program berjalan. Artinya, atlet berlatih dan pelatihnya melatih. Itu yang dipastikan dulu," kata Zuhdi yang didampingi Ketua Bidang Media dan Humas, Zulkarnain dan Wakil Sekretaris, Aziz Rewa.
Di ruangan fitness, di hadapan pesilat Kaltim, Zuhdi menyampaikan, latihan fisik menentukan kekuatan seorang atlet. Terlebih, fasilitas olahrga yang berada di belakang Gedung KONI Kaltim, Jalan Kesuma Bangsa itu dilengkapi peralatan fitness terbaru.
"Mudahan-mudahan peralatan ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin," tambahnya.
Zuhdi menjelaskan, kunjungan lapangan tersebut akan terus berlanjut ke cabor lainnya. Dia menerangkan, atlet yang masuk TC Desentralisasi Mandiri mendapat uang saku Rp 3 juta, sementara pelatih Rp 3,5 juta. Di samoing itu, kunjungannya juga untuk mendengar langsung dari atlet dan pelatih jika ada kendala dalam latihan.
"Seperti panahan, ini sudah tidak ada masalah karena sudah ada tempat latihannya,"jelasnya.
Menurut Zuhdi, jika sudah ada tempat latihan, peralatan ada, kemudian atlet berlatih sesuai dengan program yang diberikan pelatih, Zuhdi meyakini hasil akhirnya akan maksimal.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima07 Feb 2020