Main Image
Dunia
Dunia | 25 Feb 2020

Napi Narkoba Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rutan Kelas II A Samarinda

KPFM SAMARINDA - Seorang warga binaan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II A Samarinda, ditemukan meninggal pada Selasa (25/2/2020) pagi. Mayat berjenis kelamin laki-laki itu dijumpai dalam kondisi tergantung dengan seutas tali rafia di biliknya, Jalan KH Wahid Hasyim, Sempaja Selatan, Samarinda Utara.

Identitas narapidana tersebut berinisial FA. Pria berusia 25 tahun itu ditangkap atas kasus penyalahgunaan dan peredaraan narkotika pada 29 Maret 2018 silam.

Kepala Rutan Kelas II A Samarinda, Taufiq Hidayat menuturkan, sebelum bunuh diri, FA sempat terlihat mondar-mandir di sekitar sel, saat narapidana lainnya tengah berolahraga.

Kemudian batang hidung FA tak terlihat lagi. Penasaran karena tak kunjung muncul, para rekan FA mendatangi kamar miliknya.

"Mereka (rekan FA) sempat memanggil, namun tidak ada jawaban. Saat didobrak, ternyata mereka menemukan dia telah tergantung dengan seutas tali rafia terikat di lehernya," kata Taufiq, saat dikonfirmasi di ruangannya, Selasa (25/2) siang.

Gelagat FA tidak menunjukkan gejala depresi, yang mengakibatkan dia bunuh diri. Menurut Taufiq, FA dikenal petugas Rutan sebagai warga binaan yang sangat rajin dan pendiam, lantaran pria tersebut kerap membersihkan sel di Rutan.

"Iya memang dia termasuk rajin. Bahkan baru beberapa hari lalu saya bertemu dia. Mungkin ada masalah keluarga, karena orang tuanya juga berada di Rutan yang sama. Sehingga dia memutuskan untuk bunuh diri," ucap pria yang baru menjabat sebagai Kepala Rutan Kelas II A Samarinda sejak dua bulan yang lalu.

Petugas Rutan pun segera melaporkan kejadian ini ke Polsek Sungai Pinang dan Polresta Samarinda.

Tak lama berselang, unit Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis) Polresta Samarinda bersama dengan Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Damus Asa, segera tiba di lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Damus mengatakan, pihaknya telah memeriksa beberapa saksi untuk mengetahui penyebab FA melakukan bunuh diri, termasuk personel Rutan Kelas II A Samarinda.

"Sementara baru 4 orang yang kami minta keterangan," ujar Damus, Selasa (25/2).

Lebih lanjut, jasad FA sendiri telah dievakuasi ke RSUD AW Sjahranie guna menjalani proses visum. Polisi sudah mengamankan barang bukti berupa seutas tali rafia yang digunakannya untuk mengakhiri hidup.

"Kami belum mengetahui motifnya. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan terkait penyebab FA gantung diri," pungkasnya.

Penulis: Fajar

Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵