Nilai Ekspor Pertanian Kaltim Januari 2023 Meningkat

968kpfm, Samarinda - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, ekspor Kaltim pada periode Januari 2023 mengalami penurunan sebesar 16,98 persen dibandingkan Desember 2022.

Kendati demikian, dalam laporan BPS tersebut, nilai ekspor nonmigas Kaltim pada hasil pertanian meningkat drastis di tengah lesunya ekspor hasil tambang dan hasil industri.

Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana menjelaskan, nilai ekspor hasil tambang turun 19,49 persen, dari USD 2.291,87 juta menjadi USD 1.845,18 juta. Kemudian nilai ekspor hasil industri turun 0,56 persen yaitu dari USD 337,36 juta menjadi USD 335,47 juta.

Tercatat peningkatan pesat pada sektor hasil pertanian mencapai 534,18 persen atau dari USD 0,38 juta menjadi USD 2,39 juta.

"Peranan komoditas pertanian yang hanya mencapai 0,10 persen terhadap total nilai ekspor tidak memberi dampak signifikan meskipun mengalami peningkatan cukup tinggi," ucapnya.

Sebagai perbandingan, komoditas hasil tambang tetap menjadi andalan ekspor Kaltim dengan peranan sebesar 75,34 persen periode Januari 2023.

Sehingga peningkatan yang terjadi pada sektor hasil pertanian tidak memberikan dampak kuat pada nilai ekspor nonmigas Kaltim.

Secara umum, Yusniar menyebutkan nilai ekspor nonmigas Januari 2023 mengalami penurunan sebesar 16,98 persen jika dibandingkan dengan Desember 2022.

"Penurunan ekspor nonmigas disebabkan oleh turunnya komoditas hasil tambang dan hasil industri," ujarnya.

Yusniar melanjutkan, jika nilai ekspor Kaltim pada Januari 2023 dibanding Januari 2022 tercatat mengalami kenaikan sebesar 126,56 persen.

Berdasarkan golongan barang, komoditas lain yang mengalami kenaikan nilai cukup besar adalah golongan barang bahan anyaman nabati yang naik USD 2,04 juta yaitu dari semula tidak ada ekspor di Desember 2022 menjadi terdapat aktivitas ekspor untuk komoditas tersebut di Januari 2023

"Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang mengalami penurunan 16,78 persen terhadap Desember 2022," tutupnya.

Penulis: Maul