Main Image
Benua Etam
Benua Etam | 15 Jul 2019

Normalisasi SKM Segmen Gang Nibung Resmi Dimulai

Pendengar KP (Samarinda) - Guna mengantisipasi musibah banjir di Kota Samarinda, Pemprov Kaltim melakukan pengerukan awal Sungai Karang Mumus (SKM) yang berlokasi di Gang Nibung, Jalan dr. Sutomo, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang, Senin (15/7/2019) sore.

Patut diketahui bahwa aliran sungai karang mumus di kawasan Gang Nibung sudah mengalami penyempitan akibat banyak warga yang membangun hunian di bantaran sungai.

Belum lagi adanya pendangkalan SKM serta banyaknya masyarakat yang membuang sampah di sungai, membuat debit air sampai meluap ke jalan raya ketika hujan deras melanda Kota Tepian.

Untuk melakukan langkah antisipasi pasca banjir, Pemprov bekerjasama dengan Kodam VI Mulawarman melakukan pengerukan di sekitar kawasan Gang Nibung, di mana kegiatan ini juga bertepatan dengan HUT ke-61 Kodam VI Mulawarman.

Pangdam VI Mulawarman, Mayjen TNI Subiyanto menuturkan, sesuai mandat dari Undang-Undang nomor 34 tentang TNI, dalam klausulnya mengatakan bahwa salah satu tugas TNI adalah membantu pemerintah daerah dan membantu mengatasi bencana alam.

"Salah satunya adalah kerjasama kita dengan Pemprov dalam rangka melaksanakan kegiatan pengerukan SKM," ucap Subiyanto, Senin (15/7) sore.

Untuk melakukan pengerukan SKM ini, Subiyanto akan menurunkan kurang lebih 60 personelnya untuk membantu pelaksanaan kegiatan tersebut, termasuk alat berat milik TNI.

"Pak Gubernur juga menghendaki ada jembatan bailey, yaitu jembatan yang digunakan dalam keadaan darurat, yang nanti akan kita pasang," ungkap Subiyanto.

Subiyanto menargetkan pengerukan SKM di kawasan Gang Nibung ini bisa terselesaikan dalam jangka waktu satu setengah bulan dengan pengerukan sepanjang 1,2 kilometer.

Sementara itu, Gubernur Provinsi Kaltim, Isran Noor mengatakan, dirinya sangat senang bisa bekerjasama dengan TNI, dalam hal ini Kodam VI Mulawarman karena bisa menghemat pembiayaan dalam melakukan pengerukan SKM.

"Makanya tadi kubilang TNI itu tidak mau dapat banyak untung," kata Isran, Senin (15/7) sore.

Menurut Isran, pengerukan ini sangat darurat, jadi karena darurat maka pihaknya melakukan kerjasama dengan TNI untuk bisa mempercepat proses pengerukan SKM.

"Kan, Bulan Desember ini, mulai dari September itu, bila sudah ada bulannya ada ember-embernya itu biasanya banyak air, tempat air ember itu kan," ujar Isran sembari bercanda dengan awak media.

Untuk tahap pertama pengerukan SKM, Pemprov Kaltim telah menganggarkan dana sebesar Rp 1,9 miliar untuk melaksanakan pengerukan ini, dari dana yang diusulkan sebanyak Rp 218 miliar. Namun usulan dana tersebut masih belum disahkan oleh DPRD Kaltim.

Isran menyampaikan, karena proyek ini tidak kecil, maka dirinya mengusulkan ke pemerintah pusat dan kementerian terkait agar bisa menjadi program strategis nasional, supaya semua bisa dibiayai oleh pusat meskipun proyeknya berada di daerah.

"Jadi itu biayanya antara Rp 8-10 triliun, harus komprehensif. Tapi belum, hal itu masih diperjuangkan," tutup Isran.

Dokumentasi: KPFM Samarinda / Muhammad Noor Fajar.

Penulis: Fajar

Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵