Main Image
Ekonomi
Ekonomi | 03 Nov 2021

Oktober 2021, Inflasi Kaltim Tercatat Rendah

968kpfm, Samarinda - Bank Indonesia melaporkan inflasi Kaltim pada periode Oktober 2021. Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim dalam periode ini disebut mengalami inflasi sebanyak 0,04 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Tutuk SH Cahyono mengatakan, angka inflasi ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,15 persen.

Menilik inflasi Kaltim secara tahunan (year-on-year/yoy), Kaltim mengalami inflasi sebesar 1,91 persen. Sementara secara tahun kalander, tercatat sebanyak 1,28 persen (year-to-date/ytd).

"Berdasarkan kelompok pengeluarannya, rendahnya inflasi pada bulan Oktober 2021 utamanya bersumber dari deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta kelompok pakaian dan alas kaki setelah pada bulan sebelumnya mengalami inflasi dan juga berlanjutnya deflasi pada kelompok transportasi," kata Tutuk dalam keterangan pers, Senin, 1 November 2021.

Dalam keterangan tersebut, Tutuk menerangkan, komoditas hortikultura menjadi penyumbang utama deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau seiring dengan pasokan yang kembali berlimpah.

"Deflasi komoditas hortikultura itu seperti kangkung, bayam, tomat, cabai rawit dan sawi hijau," katanya.

Komoditas Kangkung dan Bayam menjadi dua komoditas utama penyumbang deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta tercatat mengalami perubahan harga masing-masing sebesar -15,65 persen (mtm) dan -17,43 persen (mtm).

Dilanjutkan Tutuk, kelompok makanan, minuman dan tembakau tercatat mengalami deflasi sebesar 0,30 persen, dimana pada bulan sebelumnya mencatatkan inflasi yang cukup tinggi mencapai 0,50 persen.

"Kembali melimpahnya pasokan karena membaiknya produksi di daerah sentra menjadi penyebab utama deflasi pada komoditas hortikultura tersebut setelah pada bulan sebelumnya mengalami inflasi yang tinggi akibat keterbatasan produksi," jelas Tutuk.

Sementara itu, kelompok transportasi tercatat mengalami deflasi sebesar 0,12 persen (mtm) walau tidak sedalam deflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,32 persen (mtm). Deflasi tersebut utamanya bersumber dari tarif angkutan udara di Balikpapan yang tercatat mengalami deflasi sebesar 5,78 persen (mtm) dan memberikan andil -0,07 persen (mtm).

"Kelompok transportasi juga melanjutkan tren deflasi di bulan ini," imbuhnya.

"Dalamnya deflasi tersebut tertahan oleh inflasi tarif angkutan udara di Samarinda yang tercatat sebesar 2,18 persen (mtm) dan tercatat memberikan andil sebesar 0,03 persen (mtm)," dia menambahkan.

Masih dalam pemaparan Tutuk, koordinasi dalam kerangka Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPD) di wilayah Kalimantan Timur terus dilakukan guna menjaga stabilitas pasokan dan keterjangkauan harga.

Tutuk menyebutkan, TPID di wilayah Kaltim telah melakukan rapat koordinasi teknis pembentukan Kios Inflasi Digital (KID) Kota Samarinda sebagai tindak lanjut dari audiensi KPw BI Kaltim bersama Wali Kota Samarinda sebelumnya terkait rencana pembentukan KID Kota Samarinda.

Penulis: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵