968kpfm, Samarinda - Menurunnya anggaran belanja baik di pusat maupun daerah akibat pandemi Covid-19, membuat Pemkot Samarinda harus memutar otak agar program kerja yang sudah dicanangkan dapat terlaksana dengan biaya terbatas.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun bereaksi cepat dengan mengumpulkan jajarannya serta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk membahas persiapan perencanaan APBD perubahan 2021 dan APBD murni 2022, Senin (21/6).
"Jadi inti dari rapat tadi, saya mengarahkan untuk memprioritaskan pada program-program seperti penanganan banjir, kebersihan dan tata kota, kemudian lampu penerangan jalan umum, lalu pro-bebaya, serta program lain yang masuk dalam program unggulan kami," kata Andi Harun, Senin (21/6).
Tidak hanya untuk satu tahun ke depan, ujar pria yang akrab dikenal dengan panggilan AH ini menjelaskan, pihaknya juga telah membuat skenario penyesuaian anggaran hingga tahun 2024 nanti. Tak hanya mengandalkan APBD Samarinda, AH akan melakukan lobi-lobi agar beberapa program yang memakan biaya besar bisa mendapat biaya, baik dari Bantuan Keuangan (Bankeu) Pemprov Kaltim ataupun pemerintah pusat.
"Bisa melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) atau mungkin bisa langsung dibiayai oleh pusat," ujarnya.
Akibat menurunnya anggaran belanja daerah, mantan legislatif karang paci ini terpaksa tidak mengucurkan APBD untuk dua hal, yakni penyediaan air bersih dan industri pengolahan sampah. Meski demikian, dua sektor tersebut ternyata digandrungi oleh investor yang berasal dari luar negeri.
Perihal industri pengolahan sampah, Politisi Gerindra tersebut menjelaskan bahwa sudah ada satu investor yang mendekat karena potensi sampah di Kota Tepian cukup tinggi, yaitu sekitar 30 ton per hari. Melalui pengelolaan dari pihak ketiga nanti, sampah plastik yang sulit untuk didaur ulang akan diubah menjadi bahan produksi solar yang setara dengan dexlite.
"Itu kalau dikelola, diproduksi, dan diolah sesuai yang ditawarkan investor tersebut, maka kita bisa produksi 14.000 Liter solar seperti dexlite. Kita harus kelola sampah ini dengan baik supaya bisa mendatangkan manfaat," terangnya.
Lebih lanjut, AH menuturkan bahwa langkah-langkah seperti itu harus segera diambil mengingat semua anggaran belanja di seluruh Indonesia mengalami penurunan. Otomatis pihaknya harus berinovasi dalam melaksanakan program, menentukan skala prioritas serta mencari strategi pembiayaan.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima22 Jun 2021