Main Image
Ekonomi
Ekonomi | 10 Aug 2021

OSS Berbasis Risiko Hadir, Urus Perizinan Jadi Lebih Gampang

968kpfm, Samarinda - Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan upaya pemerintah dalam melakukan reformasi struktural. Salah satu upayanya dengan meresmikan program Online Single Submission (OSS) berbasis risiko di seluruh daerah, Senin (9/8).

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam sambutannya secara daring mengatakan, OSS berbasis risiko ini bertujuan untuk memangkas hal-hal yang menghambat kemudahan berusaha agar banyak kaum milenial yang tertarik dalam berwirausaha.

"Selain itu, kami ingin agar iklim investasi semakin kondusif. Memudahkan usaha mikro kecil dan menengah untuk berusaha, meningkatkan kepercayaan investor, serta untuk membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya," ucap Joko Widodo, Senin (9/8).

"Hal ini dapat menjadi solusi dari dampak pengangguran yang semakin meningkat akibat Covid-19," sambungnya.

Orang nomor satu di Indonesia ini menginginkan agar pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan usaha besar lainnya dapat memanfaatkan layanan OSS dengan sebaik-baiknya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan volume investasi, serta membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.

"Saya tidak mau lagi ada kesulitan yang dihadapi para pengusaha. Semua harus dilakukan secara transparan dan memudahkan para pengusaha. Jika ada yang mencoba-coba melakukan pungutan liar (Pungli), silahkan laporkan pada saya," tegas Jokowi.


Gandeng Indosat kembangkan sistem OSS

OSS-Berbasis-Risiko-Hadir-Urus-Perizinan-jadi-lebih-Gampang-3
gambar logo google

Sementara itu, Menteri Investasi Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia menuturkan, aplikasi OSS mulai dikembangkan sejak Maret 2021 dengan menggandeng salah satu perusahaan penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi, Indosat.

Aplikasi ini menghubungkan empat ruang lingkup yang akan terkoneksi langsung ke pusat. Ruang lingkup kabupaten/kota, ruang lingkup provinsi, ruang lingkup kementerian dan lembaga, serta ruang lingkup pusat (kementerian investasi) sebagai terminal utama.

"Jadi tidak ada perizinan dari daerah yang akan diambil pusat. Tapi jika daerah lambat menyelesaikan, kami akan segera mengintervensi. Sehingga tidak ada lagi proses untuk menghambat perizinan," lugasnya.

Meski diklaim sudah stabil, Bahlil tidak memungkiri akan ada kendala-kendala dalam implementasinya nanti. Terutama di daerah yang memiliki keterbatasan listrik, serta wilayah yang tidak dialiri listrik dan jaringan internet.

"Khusus wilayah dengan keterbatasan listrik, kami sudah memikirkan solusi dengan cara semi online. Tetapi khusus yang tidak ada listrik ataupun jaringan, kami sedang merumuskan bersama Indosat agar sistem OSS ini bisa berjalan di sana," bebernya.


Segera sinkronisasi program

OSS-Berbasis-Risiko-Hadir-Urus-Perizinan-jadi-lebih-Gampang-1-3
gambar logo google

Di tempat lain, Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi menyambut baik perilisan sistem OSS ini. Menurutnya, layanan OSS mampu mempermudah dan menyederhanakan proses perizinan terhadap dunia usaha. Terlebih layanan ini tidak memungut biaya sepeserpun.

"Secara tidak langsung sistem ini (OSS) memberikan perhatian kepada pelaku usaha, baik usaha mikro, kecil, menengah maupun besar dalam mengurus segala perizinannya. Karena banyak dari mereka yang saat ini belum terdata," sebut Rusmadi.

Untuk menindaklanjuti penerapan sistem OSS, orang nomor dua di Kota Tepian ini akan memanggil instansi terkait untuk melakukan sinkronisasi dengan program kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda dalam hal "smart city", serta melakukan pendataan dan membantu UMKM yang belum terdaftar.

Penulis: Fajar

Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵