Main Image
Ekonomi
Ekonomi | 08 Oct 2020

PAD di Sektor Pertambangan dan Perkebunan Belum Maksimal, APBD 2021 Anjlok

968kpfm, Samarinda - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021 dibahas dalam rapat Banggar DPRD Kaltim bersama Bappeda Kaltim, belum lama ini. Hasil pertemuan kedua lembaga itu membuahkan rancangan anggaran murni 2021, yang diproyeksikan sebesar Rp 9 triliun.

Jumlah tersebut cenderung menurun. Lantaran pada APBD Perubahan 2020 lalu, Kaltim menerima sekitar Rp 10,83 triliun. Penurunan anggaran yang akan diterima provinsi ini juga dikarenakan pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) belum maksimal.

Menurut Kepala Bappeda Kaltim, HM Aswin, pertumbuhan ekonomi yang negatif menyebabkan penurunan APBD 2021. Ada kontraksi ekonomi sebesar 5,4 persen.

Aswin menyebutkan, pertumbuhan ekonomi di beberapa sektor terbilang jatuh. Seperti di bidang perkebunan kelapa sawit dan pertambangan batu bara.

"Harga sawit jatuh. Ekspor orang tidak mau terima. Kemudian batu bara sekarang turun harganya. Banyak kegiatan-kegiatan yang setop," kata Aswin, saat ditemui awak media Gedung DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Samarinda.

Kendati demikian, selama pandemi Covid-19 PAD Kaltim masih terbantu oleh sektor farmasi dan telekomunikasi. Aswin mengatakan, pertumbuhan ekonomi di bidang tersebut meningkat.

Namun, jumlah yang dihasilkan tidak sebanding dengan perkebunan dan pertambangan.

"Banyak kegiatan berkaitan dengan konsumen, seperti farmasi meningkat. Konsumsi internet itu yang menaikkan penghasilan. Tapi tidak sebanding dengan tambang dan perkebunan," pungkasnya.

Penulis: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵