Main Image
Kota Tepian
Kota Tepian | 26 Nov 2024

Pagelaran Batik Borneo: Upaya Generasi Muda Melestarikan Budaya Lewat Goresan Kain

968kpfm, Samarinda – Pagelaran Batik Borneo digelar Sabtu (23/11/2024) di Atrium Mall City Centrum, Samarinda, sebagai bentuk apresiasi terhadap warisan budaya Indonesia, khususnya batik dari Kalimantan.

Acara ini diselenggarakan mahasiswa Ilmu Komunikasi Kelas A, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman, sebagai bagian dari tugas mata kuliah Perencanaan dan Pengorganisasian Event serta Advanced Public Relations.

Mengusung tema Warisan Budaya dalam Goresan Batik, acara ini menyajikan beragam agenda menarik, termasuk talkshow bersama SEBEVA (Batik Etam) dan Atiiqna Batik, fashion show oleh Putra dan Putri Kampus Universitas Mulawarman, stand-up comedy, hingga kegiatan membatik bersama Borneo Craft Samarinda.

Dalam sambutannya, dosen pengampu mata kuliah, Kadek Dristiana Dwivayani, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif mahasiswa dalam menyelenggarakan acara ini.

"Harapannya, semua audiens dapat menikmati acara dan ikut menjaga serta melestarikan batik sebagai warisan budaya Indonesia," ujarnya.

Acara ini mendapat sambutan positif dari peserta yang hadir, termasuk Zee dan Insyi, dua pengunjung yang mencoba pengalaman membatik

"Keren banget! Kita jadi tahu proses membuat batik dan ini pengalaman baru yang bikin kita lebih produktif," ujar keduanya dengan antusias.

Pagelaran ini juga menghadirkan fashion show yang menampilkan karya UMKM lokal, seperti Atiiqna Batik, Hunge Indonesia, dan Borneo Craft Indonesia.

Menurut Iva, pemilik SEBEVA, acara ini menjadi peluang strategis untuk memperkenalkan batik lokal kepada generasi muda.

"Ini langkah nyata untuk menjaga dan melestarikan budaya, khususnya khas Kalimantan Timur," katanya.

Selain itu, talkshow yang dipandu moderator Aulia Lun Ananda Putri membahas strategi pelestarian batik di Samarinda, mendorong kesadaran kolektif akan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga identitas budaya.

Semarak acara ini ditutup dengan pesan optimisme dari panitia dan para peserta. Dengan jargon “Bujur-bujur Bebatik,” mereka menyuarakan komitmen untuk terus mendukung keberlanjutan batik Borneo sebagai bagian dari warisan budaya lokal.

"Melihat generasi muda aktif melestarikan budaya melalui kegiatan ini sangat mengharukan. Semoga acara ini memberikan pembelajaran bermakna dan berkesan bagi semua yang terlibat," ujar Kheyene, dosen pengampu mata kuliah sekaligus pembimbing acara ini.

Pagelaran Batik Borneo diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk memperkuat gaung batik Kalimantan di tingkat lokal maupun nasional, sembari menanamkan kesadaran budaya di kalangan generasi penerus.

Penulis: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵