Main Image
Tanah Air
Tanah Air | 08 May 2019

Pandangan BI Kaltim Soal Harga Bawang Putih

Pendengar KP (Samarinda) - Melonjaknya harga bawang putih di sejumlah daerah di Kaltim, berdampak pada meningkatnya tekanan inflasi. Kendati demikian, inflasi tersebut diproyeksi tidak terlalu signifikan, lantaran presentase bawang putih yang tidak terlalu besar.

Kepada sejumlah awak media di Samarinda, Kepala Bank Indonesia Kantor Wilayah Kaltim, Muhammad Nur mengatakan, pada bulan suci Ramadan ini tingkat inflasi diindikasi merangkak naik, karena sifat konsumtif masyarakat meningkat.

"Tapi yang penting itu naikknya bisa terkendali, enggak liar," ucap Muhammad Nur saat ditemui KPFM di Gedung BI Kaltim, Jalan Gadjah Mada, Samarinda.

Menurut Muhammad Nur, inflasi tersebut dapat berangsur normal, jika stok impor bawang putih yang dijanjikan pemerintah pusat sebanyak 190 ton ke Kaltim telah tiba pada pertengahan Mei. Sehingga dia optimis, dalam waktu dekat perekonomian di Kaltim akan kembali stabil.

"Inflasi bulan ini, kita relatif rendah, 0,15 persen. Itu sudah ada tekanan lho," ucap Muhammad Nur.

"Sebenarnya kalau menurut data, kebutuhan bawang di Kaltim mencapai 50 ton per bulan," sambung dia.

Diketahui bahwa, pemerintah daerah melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi atau Disperindagkop Kaltim bakal mengakomodir operasi pasar bawang putih tersebut. Sementara itu, Pemkot Samarinda berencana mengintervensi jalur distributor bawang putih, agar stok yang ada nantinya bisa langsung sampai ke tangan masyarakat.

Dokumentasi: KPFM Samarinda/Maulani Al Amin

Penulis: Maul

Editor: *

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵