Pendengar KP (Samarinda) - Tak terasa hampir sepekan berlalu, sebagian besar wilayah Kota Samarinda mengalami musibah banjir, kelumpuhan dialami oleh berbagai sektor. Terkhususnya pukulan keras kepada para pelaku usaha yang bergerak di sektor jasa dan pariwisata serta taman rekreasi.
Anggota Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) DPD Kaltim, Krisdiyanto memprediksi, pada puncak kunjungan liburan tanggal 9 Juni 2019 ,harus diterima lapang dada oleh para pelaku pengelola wahana wisata di Kecamatan Samarinda Utara seperti Taman Salma Shofa, Rumah Ulin Arya, Taman Borneo, Pemandian Serayu, Jungle Water Park, Citraland Waterboom, Kolam Renang Bumi Sempaja, dan tempat pemancingan yang ada di wilayah utara.
"Pariwisata yang digadang bisa mendongkrak omset miliaran rupiah di hari tersebut harus ditunda, dan sebagian tempat wisata pun ada yang tergenang dan harus tutup untuk proses pembersihan lumpur yang memasuki areanya," kata Krisdiyanto.
Menurutnya, sektor pariwisata tidak terlalu populer ketimbang industri tambang, gas, mineral dan perkebunan kelapa sawit. Namun perlu diingat, negara-negara maju kini berbenah agar para wisatawan datang daerahnya, mulai dari aksesibilitas dan kualitas.
"Sudah saatnya pengembangan kota juga memberikan ruang dan perhatian khusus terhadap potensi-potensi yang memberikan kontribusi positif bagi perekonomian yang hijau dan berkelanjutan," ucapnya
Dokumentasi: Istimewa
Penulis: Maul
Editor: *
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima18 Jun 2019