968kpfm, Samarinda - Memperingati Hari Hipertensi Sedunia yang jatuh setiap tanggal 17 Mei, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim melakukan sebuah gebrakan dengan menggelar pemeriksaan tekanan darah secara massal untuk memecahkan rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
Dinkes Kaltim sendiri bertekad memecahkan rekor MURI untuk pengukuran tekanan darah massal dengan target 16.500 pengukuran di wilayah Kaltim pada Minggu (9/6). Sebanyak 6 lokasi di Samarinda menjadi lokasi pengukuran tekanan darah gratis kepada masyarakat, seperti Gelora Kadrie Oening, Stadion Segiri, Stadion Palaran, Halaman Masjid Islamic Center, Taman Samarendah, serta Pusat Budaya Pampang.
Untuk menyukseskan target tersebut, Dinkes Kaltim menggandeng Dinkes di 10 kabupaten/kota dalam menyediakan pelayanan pemeriksaan tekanan darah secara massal di Benua Etam, salah satunya ialah Dinkes Samarinda.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Samarinda, dr Nata Siswanto menerangkan, pihaknya menempatkan enam titik pemeriksaan tekanan darah massal di Samarinda yang terpusat di Gelora Kadrie Oening Sempaja.
"Diluar enam titik tersebut, kami juga melakukan pemeriksaan tekanan darah massal di seluruh fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) dan itu langsung kami laporkan. Semua Fasyankes tanpa terkecuali, termasuk rumah sakit," ungkap Nata, Minggu (9/6).
Nata memaparkan, momen peringatan Hari Hipertensi Sedunia 2024 ini menjadi pengingat kepada masyarakat bahwa hipertensi atau tekanan darah tinggi saat ini menjadi salah satu penyakit tidak menular yang grafik penderitanya meningkat.
"Peningkatan penderita hipertensi biasanya dipengaruhi oleh gaya hidup. Jadi masyarakat harus bisa merubah gaya hidupnya karena hipertensi ini memang kelihatannya tidak berbahaya, tapi bisa menimbulkan penyakit-penyakit komplikasi yang cukup berbahaya," tegasnya.
Lebih lanjut, Nata berpesan kepada masyarakat untuk selalu memeriksakan tekanan darahnya secara rutin setiap satu bulan sekali. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit-penyakit lain atau komplikasi akibat hipertensi.
"Setidaknya sebulan sekali masyarakat harus periksa tekanan darahnya, utamanya yang sudah menjadi penderita hipertensi. Jika dalam rentang tiga bulan tekanan mereka normal, bisa melakukan pemeriksaan setiap enam bulan sekali. Namun pemeriksaannya harus dilakukan secara menyeluruh," terangnya.
Untuk membantu memecahkan rekor MURI, kata Nata, Dinkes Samarinda telag menargetkan kurang lebih 3.643 orang yang melakukan pemeriksaan tekanan darah di Kota Tepian dalam satu hari pelaksanaan.
"Semoga target itu bisa kami penuhi," pungkasnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima10 Jun 2024